Mentari pagi yang hangat tak mampu menembus kesuraman hati Citra. Bibirnya yang
biasanya melengkung membentuk senyuman kini terkatup rapat, seolah membekukan
perasaan bahagianya. Di tangannya, tergenggam erat amplop berwarna biru laut. Amplop
yang seharusnya membawa kabar gembira itu kini terasa bagai beban berat yang
menghancurkan semangatnya. Di dalam amplop itu terdapat undangan pernikahannya dengan
Doni, pria yang telah lama ia cintai sejak masa sekolah menengah atas. Namun, sebuah
rahasia besar menghantui hatinya. Ia mencintai Danu, sahabatnya sendiri, dengan sepenuh
hati. Cinta terlarang ini semakin membara dan membuatnya semakin tertekan. Arini
menghela napas panjang, pandangannya tertuju pada deburan ombak di Pantai Parangtritis.
Laut selalu menjadi tempatnya mencurahkan segala kegundahan hati, dan hari ini pun ia
kembali mencari kedamaian di sana.