Mohon tunggu...
Nabilalr
Nabilalr Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pembelajar Omnivora. Menulis sebagai tanda pernah 'ada', pernah 'merasa', dan pernah disebuah 'titik'.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Find Beautiful You

20 Oktober 2014   22:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:21 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dari sebuah buku yang kubaca;

masa kecil merupakan masa yang semuanya bisa menjadi nyata. apapun yang kita inginkan, saat itu bisa langsung terwujud dan kita wujudkan. semua yang tidak mungkin rasanya tidak ada. tidak ada hambatan berarti dan smua terasa mungkin.

semakin dewasa seseorang, tentu semakin banyak hal yang telah, mungkin, dan bisa dipelajari. namun rasa ketakutan dalam diri manusia pun juga ikut bertambah. tuntutan kesuksesan materi menjadi niscaya. bekerja dikantor pencakar langit, gaji tinggi, fasilitas mewah, dan apapun yang bersifat duniawi.

semua menjadi common sense yang mengikat dan membelenggu. public image yang susah hilang.

saya pun pernah merasa demikian. namun seseorang menyadarkan saya jika menjadi diri sendiri, dan bagaimana kita menggunakan sisi kreatif itulah yang membuat bertahan hidup.

dia pun benar. saya yang selama ini membelenggu diri sendiri. Ibu Nabila mendadak menjadi alter ego yang memuakkan-menggantikan pribadi Nabila.

hingga akhirnya saya yang mencoba merubah posisi. saya mulai menata meja pribadi saya, menghias dengan tumpukan stickey notes warna-warni dan bunga, menulis dg pen warna, bahkan memakai baju dan sepatu yang memang saya inginkan.

perlahan saya kembali menemukan diri saya yang dulu. bahkan saya sedikit terganggu jika ada yang memanggil saya Bu jika mereka adalah sebaya dg saya. Ibu Nabila hanya ada didepan komputer, teken kontrak, atau saat interview. jika sedang ada dilapangan, maka ia Nabila.

perlahan saya mulai mendapatkan kembali dunia saya yang dulu. menulis, membaca, menghias apapun sesukanya, dan memakai sepatu yang membuat nyaman. menjadi ramah, menyapa satpam dengan senyum tulus, ikut membuat roti di meja mixing, menjadi asisten siapapun-bukan hanya Manager saya, penulis lepas diri sendiri (barangkali ini egois tapi saya belum pede memposting apapun), dan tetap petualang.

saya masih menyimpan mimpi untuk bisa kemana saja, dan tentunya kembali menjadi peneliti Muria.

saya berharap suatu saat bisa tercapai, dan yakinlah saya akan mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun