Di sebuah hutan, hiduplah seekor kancil yang periang dan suka bertualang. Suatu hari kawanannya beristirahat di sebuah lembah di kaki gunung.
" Ibu, bolehkah aku bermain di sekitar situ? ", tanya kancil.
" Boleh, tapi jangan jauh - jauh ya", jawab ibu kancil tersebut.
Lalu si kancil itu pun pergi.Â
Tak lama kemudian si kancil melihat seekor kelinci, kelinci tersebut lari, dan kancil mengejarnya. Setelah beberapa saat, kancil kehilangan jejak kelinci. Tanpa ia sadari, ia telah jauh memasuki hutan yang gelap. Ia menoleh ke belakang, dan saat itulah dia sadar, bahwa ia tersesat.Â
Bagaimana ini, bagaimana aku bisa pulang? katanya dalam hati.
Setelah berkeliling cukup lama, si kancil melihat sebuah sungai, tanpa pikir panjang ia mulai minum di sungai tersebut. Saat ia selesai minum, si kancil berbalik dan ia terkejut, di belakangnya ada seekor singa sedang memperhatikannya.Â
" Jangan takut " sahut singa tersebut, "Aku tak kan menyerangmu"
Dengan tubuh yang bergetar,si kancil memberanikan diri bertanya, "mengapa? Bukankah sudah sifatmu memburu hewan sepertiku?"
Singa tersebut tersenyum, "Dan bukankah sifatmu, tak pernah jauh dari kawanan?"
Si kancil diam. Ia sungguh tak percaya pada si singa, tapi jika memang singa ini hendak menyerangnya, bukankah sudah ia lakukan dari tadi. Apa yang harus kulakukan?, si kancil berfikir.