Memiliki alam yang indah, sehat dan nyaman adalah salah satu keinginan manusia dalam melestarikan lingkungannya. Kesadaran yang bukan hanya tumbuh akibat keinginan tersebut, tetapi juga akibat permasalahan lingkungan yang semakin serius, kini mendorong setiap bangsa di dunia untuk melakukan pergerakan demi melestarikan bumi ini.  Bahkan upaya pelestarian sudah termasuk ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).  SDGs mempunyai banyak poin tujuan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, salah satunya adalah tujuan ke-12 "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab". Beberapa target ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut, contohnya terkait manajemen dan pengolahan sampah.Â
Dasar-dasar tersebut yang kemudian menjadi penggerak bagi para mahasiswa UPI dan UIN untuk membuat suatu gerakan pelestarian lingkungan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini. Bertempat di Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, para mahasiswa KKN Â melihat dan menilai bahwa perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di desa tersebut.Â
Gerakan sederhana berkelanjutan yang dilakukan adalah dengan membuat tempat sampah terpilah untuk sampah organik dan anorganik. Hal ini kemudian ditetapkan sebagai salah satu program kerja kelompok tersebut setelah melakukan observasi dan survei lapangan pada setiap dusun yang terdapat di Desa Lengkong.
Pada total empat dusun, dusun tiga khususnya RW.08 memiliki permasalahan yang serius terkait pengelolaan sampah. Kurangnya tempat sampah khusus membuat banyak rumah tangga yang membuang sampah mereka di selokan atau di lahan kosong. "Warga di sini biasa membuang sampah di lahan dekat jamban bersama, biasanya langsung dibakar atau dibuang ke TPS dusun empat," tutur Ibu Lilis, perwakilan RW.08 dusun tiga Desa Lengkong saat diwawancarai oleh mahasiswa KKN UPI 20 Juli 2022 lalu.
Melalui berbagai penilaian dan pertimbangan, para mahasiswa KKN memfokuskan bantuan pembuatan tempat sampah terpilah ditempatkan di RW.08. Sesuai dengan tujuan SDGs ke-12, tempat sampah yang digunakan pun berasal dari ember-ember bekas cat yang digunakan dan dipoles kembali untuk mengurangi produksi limbah. Tempat-tempat sampah ini kemudian dibagikan kepada setiap RT, mulai dari RT.01 sampai RT.04, dan Pondok Pesantren Yayasan Salafiyah Alfalah Ciganitri bersamaan dengan program kerja bakti yang juga dilakukan di RW.08, 13 Agustus 2022 kemarin.
Melalui gerakan sederhana ini, para mahasiswa berharap dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan terutama sampah di RW.08 Desa Lengkong. Serta ada perubahan kebiasaan dan kesadaran dari setiap warga untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H