Mohon tunggu...
Nabila Khoirunnisa Rizali
Nabila Khoirunnisa Rizali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang mengejar deadline

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   03:02 Diperbarui: 22 Agustus 2024   03:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Pada era modernisasi yang begitu pesat yang terjadi sekarang ini, sektor pendidikan mendapatkan tantangan yang begitu besar dalam memasukkan budaya lokal ke dalam kemajuan teknologi dan mencari bagaimana caranya untuk menyesuaikan pengajaran lokal yang bisa searah dengan kemajuan itu. Kearifan lokal itu sendiri tak bisa dikatakan hanya mencerminkan tradisi, namun juga menawarkan pembelajaran yang melengkapi kurikulum sekarang dengan lebih umum.

   Pertama, Pendidikan berbasis kearifan lokal memiliki peran krusial dalam menjaga warisan budaya yang dimiliki oleh Tanah Air Indonesia. Setiap daerah memiliki keunikan dan gaya masing-masing yang menjadi ciri khas mereka, dan hal ini memungkinkan generasi muda untuk mempelajari dan menghargai nilai-nilai tersebut. Contohnya ialah pengajaran tentang dan/atau berbasis Bahasa daerah itu sendiri. Hal ini tidak hanya memperkuat rasa bangga pada identitas lokal diri, namun juga meningkatkan skill sosial yang tentunya akan sangat dibutuhkan dalam kehiupan sehari-hari.

   Di sisi lain, modernisasi sering mengacu pada satu arah budaya di mana nilai-nilai lokal bisa dengan gampangnya tersisih. Proses ini lah yang mengakibatkan masyarakat kehilangan identitas lokal yang berharga. Oleh karena itu, hal ini menjadi penting untuk bisa digunakan untuk memastikan takkan adanya pengorbanan dari budaya lokal dikarenakan kemajuan teknologi itu sendiri. Dengan memasukkan budaya kearifan lokal dengan ke dalam kurikulum modern, kita dapat menciptakan keseimbangan antara budaya kearifan lokal dan juga perkembangan teknologi itu sendiri.

   Akan tetapi, diperlukan pendekatan yang aktif dan inovatif untuk melakukan implementasi tentang kearifan lokal ditengah lajunya kemajuan teknologi. Salah satunya ialah dengan menggambungkan dua metode pembelajaran, yaitu tradisional dan modern. Selain itu, kolaborasi antar pendidik, komunitas, dan juga Lembaga pendidikan sangat berperan penting agar dapat merealisasikan keberhasilan tentang wacana ini.

   Pada akhirnya, eksistensi Pendidikan berbasis kearifaan lokal ditengah pesatnya pendidikan yang berbasis modernisasi juga sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk melestarikan budaya dan tradisi, namun juga untuk mempersiapkan para generasi muda yang semakin kompleks dan kompleks. Dengan langkah yang tepat, kita dapat membuat suatu system Pendidikan yang menghargai masa lalu, memahami masa kini, dan mempersiapkan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun