Mohon tunggu...
nabilakhoirunnisa
nabilakhoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Sosial Dalam Pasar Modern BSB City, Semarang

23 November 2024   14:53 Diperbarui: 26 November 2024   20:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landmark PASMOD (Sumber: rumah123)

Pasar modern (PASMOD) BSB Semarang adalah pasar yang terletak strategis di pusat area BSB City dengan luas mencapai 1,5 hektar. Lebih dari 200 UMKM beroperasi di pasar ini, yang terdiri dari 47 ruko, 72 kios, dan 110 lapak. Pasar modern BSB diresmikan langsung oleh Wali Kota Semarang Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Jum’at, 6 September 2024. Momen ini ditandai dengan pemotongan pita dan juga tumpeng. Pasar ini merupakan pengembangan proyek dalam jangka panjang untuk menunjang dan menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, pasar modern ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari cita-cita dan keinginan para ibu rumah tangga untuk bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan lingkungan yang nyaman, bersih dan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga pasar tradisional.

Yang menjadi daya tarik dari pasar modern ini sendiri tidak hanya dijadikan untuk pusat perdagangan (jual beli saja). Namun, pasar modern ini juga bisa dijadikan untuk tempat reuni, makan bersama, nongkrong, dan lain sebagainya, karena dalam pasar modern ini penempatan antar lapak disesuaikan dengan jenis barang yang dijual. Selain itu, dalam pasar ini pembeli yang datang tidak hanya ibu-ibu saja, namun juga para remaja yang ingin menikmati berbagai kuliner di pasmod ini. Meskipun begitu, interaksi antara pedagang yang satu dengan yang lain maupun antar pembeli tidak ada perbedaan dengan interaksi yang ada dipasar tradisional, bahkan di pasar modern interaksi antar penjual cenderung lebih interaktif. Hal ini dibuktikan dengan ramah tamahnya para pedagang dan pembeli.

Gambar PASMOD tampak dalam
Gambar PASMOD tampak dalam

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pedagang di PASMOD, terungkap bahwa  tidak ada konsultasi yang dilakukan dengan pedagang sebelum pembangunan pasar modern.  Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana  pedagang  dilibatkan dalam perencanaan dan implementasi  konsep pasar modern.  Ketiadaan konsultasi ini  menimbulkan  ketidakpastian dan  kekurangan informasi  bagi para pedagang,  terutama  mengenai  strategi pemasaran  dan  pengembangan usaha  di dalam pasar modern. Meskipun begitu pembangunan pasar modern BSB City ini mempunyai dampak terhadap masyarakat sekitar. Salah satu dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah dapat mengakses lokasi penjual yang lebih dekat karena para penjual yang berada di pasar modern BSB City tidak hanya dari masyarakat sekitar BSB, tetapi juga dari masyarakat luar BSB. Hal ini ditunjukan dengan perkataan salah satu penjual jamu tradisional yaitu Bapak Rahmat Santoso yang mengatakan bahwa banyak pelanggan yang berasal dari daerah BSB dan dengan adanya pasar modern ini pelanggan yang ingin membeli bisa mengakses lokasi yang lebih dekat. Banyak pengunjung dari luar wilayah BSB yang datang ke PASMOD untuk sekedar berbelanja dan menikmati kuliner.  Hal ini menunjukkan bahwa PASMOD memiliki potensi untuk menarik pengunjung dari luar daerah, namun perlu dikaji lebih lanjut bagaimana dampaknya terhadap masyarakat lokal dan pedagang di sekitar PASMOD.

Selain itu,  masih  terdapat  tantangan  dalam  menjalankan  operasional  pasar modern.  Banyak pedagang yang mengeluhkan  kesulitan  dalam  menarik  pelanggan  dan  meningkatkan  omset  penjualan.  Pihak manajemen PASMOD BSB  mencoba  mengatasi  hal ini  dengan  menyelenggarakan  event  promosional,  seperti  event durian pada November 2024.  Namun,  event  ini  hanya  berhasil  menarik  pelanggan  selama  periode  event  saja,  sehingga  tidak  memberikan  dampak  yang  berkelanjutan  bagi  para  pedagang. Hal ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih terencana dan berkelanjutan untuk menarik pengunjung dan meningkatkan omzet para pedagang. Terkait dengan potensi konflik dengan masyarakat lokal, para pedagang mengaku tidak mengetahui adanya konflik.  Mereka fokus pada kegiatan berjualan dan belum merasakan dampak signifikan dari kehadiran PASMOD terhadap kehidupan sosial mereka.

Keberhasilan PASMOD BSB  dalam  menjalankan  konsep  modern  dan  mencapai  tujuan  ekonomi  tidak  hanya  tergantung  pada  fasilitas  dan  strategi  pemasaran,  tetapi  juga  pada  kemampuan  mengelola  aspek  sosial  yang  terjadi  di  dalamnya.  Penting  untuk  memperhatikan  peran  pedagang  dalam  proses  pembangunan  pasar,  mencari  solusi  atas  keluhan  yang  dihadapi  pedagang,  dan  menciptakan  hubungan  yang  harmonis  antara  masyarakat  lokal  dengan  pengunjung  dari  luar  BSB.  Dengan  mengelola  aspek  sosial  dengan  baik,  PASMOD  BSB  dapat  menjadi  salah  satu  contoh  pasar  modern  yang  tidak  hanya  berorientasi  pada  keuntungan  ekonomi,  tetapi  juga  berkontribusi  positif  bagi  masyarakat  sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun