Promosi kesehatan yaitu suatu bentuk pendidikan yang berupaya supaya masyarakat memiliki perilaku peduli terhadap kesehatan yang baik (Notoatmodjo, 2014). Sedangkan Menurut World Health Organization 1984, yaitu promosi kesehatan tidak hanya untuk merubah perilaku tetapi juga untuk melakukan perubahan lingkungan dimana lingkungan tersebut memberikan fasilitas terhadap perubahan perilaku tersebut. Dapat di artikan konsep dari promosi kesehatan yaitu untuk melakukan upaya penyebaran informasi yang dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai pemahaman menjalani gaya hidup yang sehat dengan meningkatan pengetahuan dan kualitas kesehatan. Untuk tercapainya tujuan saat menjalankan promosi kesehatan diperlukan media promosi yang tepat untuk menyesuaikan dengan target tempat dan audiens, selain itu penting juga untuk menentukan strategi konten agar menarik untuk dilihat, dipahami, dan dilakukan. Adapun empat media yang digunakan untuk mendukung berjalannya mempromosikan kesehatan yaitu, media cetak yang dapat disampaikan melalui selembar kertas (booklet, leaflet, rubrik, dan poster), media elektronik (televisi, radio, film, kaset, serta poster), media luar ruangan yang bergerak secara statis ( reklame, banner, wall painting, serta televisi layar lebar), dan media sosial yang dilakukan melalui proses interaksi antar user.
 Tempat yang kita obeservasi adalah kantin Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM). Media promosi kesehatan yang ada di lingkungan instansi pendidikan ini menggambarkan tentang larangan untuk merokok di kawasan tersebut yang menggunakan media wall painting. Media promosi kesehatan ini juga menggunakan desain komunikasi verbal (dalam bentuk tulisan) dan non verbal (dalam bentuk simbol). Media promosi kesehatan ini sudah di desain dengan baik  sesuai dengan peraturan yang ada, akan tetapi masih ada yang melanggar larangan merokok di kawasan tersebut, karena masih ada beberapa kekurangan dalam media promosi sehingga isi dari media tersebut kurang tersampaikan kepada audiens. Maka agar tersampainya pesan dengan baik dari media promosi ini, perlu adanya evaluasi yaitu dalam penempatan logo dilarang merokok hanya pada satu tempat dimana tempat tersebut tidak strategis sehingga sulit dijangkau oleh audiens. Letak penempatan kalimat "AREA BEBAS ASAP ROKOK" terlalu tinggi sehingga audiens kemungkinan besar tidak tertarik untuk membacanya. Adapun latar atau tembok dari penempatan logo dilarang merokok dan kalimat "AREA BEBAS ASAP ROKOK" monoton yang hanya terdapat satu warna saja. Karena media promosi kesehatan ini sulit dijangkau masih banyak audiens yang ditargetkan melanggar peraturan yang ada di Kawasan Instansi Pendidikan, terutama pada kantin Fakultas Sastra UM.
Dalam  observasi kawasan bebas asap rokok di kantin Fakultas Sastra (Pak Japan) UM  tersebut masih memiliki kekurangan seperti, latar atau tembok yang terlalu monoton untuk media promosi wall painting, posisi tulisan yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk di jangkau audiens, posisi tulisan dan logo letaknya berjauhan dan hanya ada pada satu tempat sehingga jangkauan informasinya tidak luas, pada logo kawasan bebas asap rokok tidak diberikan teks yang menjelaskan secara tegas arti dari logo tersebut dan mengapa kawasan tersebut harus bebas dari asap rokok. Di sisi lain media promosi ini memiliki beberapa kelebihan seperti penempatan media promosi wall painting di ruangan yang sering di kunjungi pengunjung yaitu ruang pesemasanan makanan dan minuman, penegasan media promosi dengan pemberian logo kawasan bebas asap rokok di tempat ini, pemberian logondengan warna yang terang dan dengan font yang besar lebih menari audiens untuk membaca.
Dari observasi yang kami lakukan, media promosi ini termasuk dalam media luar ruangan yaitu wall painting. Media promosi yang ada di kawasan kantin Fakultas Sastra (Pak Japan) UM ini masih memiliki beberapa kekurangan yang harus di perbaiki agar penyampaian informasi dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh audiens, namun media ini juga terdapat kelebihan. Jadi, agar penyampaian pesan agar lebih mudah diterima oleh para pengunjung kantin Fakultas Sastra (Pak Japan) UM Â maka perlu perbaikan media promosi terkait isi, penempatan dan ukuran media tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H