Mohon tunggu...
Nabila Huwaida
Nabila Huwaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi dan Tantangan UMKM di Era Ekonomi Digital: Peluang dan Hambatan dalam Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global

14 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:25 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Di era ekonomi digital, teknologi informasi telah berkembang hingga mengubah bisnis secara keseluruhan. Di Indonesia, sektor usaha mikro, kecil dan menengah menjadi tulang punggung perekonomian terbesar yang menyumbang sebagian besar PDB serta penyerapan tenaga kerja. Meski demikian, banyak UMKM saat ini belum mengeksplorasi potensinya secara penuh dari segi digitalisasi. Kurangnya literasi digital, modal, dan infrastruktur teknologi yang belum merata menjadi tantangan utama bagi para pelaku UMKM sendiri. Oleh sebab itu, evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh manakah UMKM dapat tumbuh melalui digitalisasi, serta beberapa tantangannya.

    Terdapat banyak peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi bagi UMKM, salah satunya adalah akses pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce. UMKM semacam ini dapat memanfaatkan Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sejenisnya untuk menjangkau konsumen lebih banyak tanpa harus memiliki toko fisik. Selain itu, teknologi digital memungkinkan UMKM melakukan pengelolaan stok, keuangan, dan pemasaran barang dengan lebih efisien. Sebagai contoh, penggunaan software akuntansi membantu pemilik usaha mencatat pendapatan dan pengeluaran dengan lebih akurat. Namun, dibalik semua potensi ini, UMKM juga menghadapi tantangan adopsi teknologi yang tidak semulus itu. Pemilik usaha seringkali kurang literasi digital, dan tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses internet yang memadai.

    Kemudian, hambatan lain adalah modal, yang membuat banyak UMKM tidak mau berinvestasi pada teknologi. Banyak UMKM yang masih berjalan dengan modal yang cukup terbatas karena mereka tidak mampu membeli peralatan atau software yang dibutuhkan. Padahal, investasi dalam teknologi digital dapat memampukan UMKM berkembang lebih produktif dan mempertahankan daya saingnya di pasar yang semakin ketat. Namun, dari sisi pemerintah, sudah banyak program bantuan dan pelatihan untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM. Salah satunya program Digitalisasi UMKM dan pelatihan Go Digital telah dibuat untuk menaikkan "skill" digital pelaku UMKM. Namun, karena beberapa alasan, program tersebut mungkin belum optimal, terutama di daerah-daerah dengan infrastruktur digital yang terbatas.

    Di Indonesia, digitalisasi memberikan peluang besar bagi kelompok usaha kecil dan menengah untuk tumbuh dan berkembang di era digital. Akses pasar yang lebih luas, operasional yang lebih efisien, dan produktivitas yang ditingkatkan adalah beberapa manfaat dari adopsi teknologi bagi UMKM. Terlebih lagi, mereka masih memiliki tantangan terkait dengan literasi digital, infrastruktur teknologi, dan modal yang memungkinkan mereka untuk melakukan transformasi digital. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah, pelaku usaha, dan penyedia teknologi adalah elemen penting untuk menjalankan digitalisasi UMKM. Dengan bantuan pihak yang terkait, UMKM berpotensi menjadi pemain utama dalam ekonomi digital di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun