Mohon tunggu...
Nabilah Putri Rahmita
Nabilah Putri Rahmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Lingkungan FKM UI yang tertarik dengan isu kesehatan dan isu lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UI Berhasil Menyelenggarakan Program Strategic Actions for Flood Event Readiness (SAFER) di Kelurahan Marunda, Jakarta Utara

23 Oktober 2024   08:53 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:46 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdi 

Strategic Actions for Flood Event Readiness atau yang disingkat “SAFER” adalah program kepedulian masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Program Strategic Actions for Flood Event Readiness (SAFER) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap risiko banjir dan kesehatan hidup masyarakat di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

Program SAFER menyasar kepada masyarakat lebih tepatnya Ibu dan Anak guna meningkatkan program yang dibawakan. Dengan sasaran Ibu Rumah Tangga diharapkan dapat mengimplementasikan cara kelola limbah sampah serta menjaga kesehatan keluarga terhadap dampak banjir. Anak-anak juga menjadi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya kesehatan akibat banjir.

Bentuk kegiatan SAFER adalah intervensi kesehatan yang mengangkat isu kebencanaan banjir yang dikaitkan dengan penyakit diare dan penyakit kulit. SAFER memiliki beberapa kegiatan yaitu Rembug Marunda, Healthy Marunda Kids: Flood-Resistant Generation, Healthy Home Moms: Empowering Wellness, EcoCraft Moms: Karya Ramah Lingkungan dari Tangan Ibu, Splash 'n Learn: Fun with Water Filtration for Kids, MAR-CUP (Marunda CleanUp Initiative), dan Grassroots Advocates Assembly: Advokasi dan Diseminasi Hasil Program. Rangkaian kegiatan dilaksanakan pada 26, 27, 28 Juli dan 3, 4, 10, dan 11 Agustus 2024.

Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan ibu dan anak di RPTRA Mangrove, kami berharap agar ilmu yang telah diberikan dapat terus diimplementasikan secara konsisten dan disiplin. Seluruh masyarakat di sana, khususnya ibu-ibu, diharapkan lebih sadar dan lebih siap akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan air bersih, terutama saat musim hujan yang memungkinkan risiko banjir meningkat. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan sederhana seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), mencuci tangan dengan sabun, membuang sampah sesuai pada jenisnya, menerapkan 3R, serta memastikan air yang dikonsumsi bersih sehingga kesehatan anak-anak dan seluruh keluarga dapat lebih terjaga.

Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdi
Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdi

Anak-anak juga perlu dilibatkan dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka. Dengan pendidikan yang diberikan oleh kami, diharapkan mereka dapat mengerti bahaya dan risiko dari penyakit yang berasal dari air kotor, seperti diare, leptospirosis, dan penyakit kulit lainnya. Penting bagi ibu-ibu untuk terus mendampingi dan mengawasi anak-anak dalam menerapkan kebiasaan PHBS agar kebersihan diri dan lingkungan tetap terjaga. Dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara ibu-ibu, anak-anak, dan masyarakat sekitar, diharapkan bisa mencegah dan meminimalisir bahaya dan risiko timbulnya berbagai penyakit dan menjaga kesehatan bersama.

Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdi
Sumber: Dokumentasi Tim Pengabdi

Program SAFER berhasil membawa dampak positif bagi peningkatan pengetahuan masyarakat. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, terlihat bahwa program ini berhasil memperbaiki pemahaman peserta tentang berbagai aspek penting kesehatan, seperti penyebab dan pencegahan penyakit. Misalnya, pengetahuan peserta mengenai penyebab dan pencegahan diare meningkat dari 90,5% menjadi 100%, dan pemahaman tentang pengelolaan sampah serta konsep 3R juga mengalami lonjakan dari 81% menjadi 100% setelah intervensi.

Tidak hanya itu, peningkatan juga tercatat pada aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di mana pengetahuan peserta meningkat signifikan dari 69% sebelum intervensi menjadi 90,5% sesudahnya. Hasil ini menunjukkan bahwa program intervensi tersebut tidak hanya efektif dalam meningkatkan kesadaran, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat perilaku preventif masyarakat terhadap masalah kesehatan sehari-hari.

Keberhasilan ini mencerminkan betapa pentingnya edukasi kesehatan berbasis komunitas yang berkelanjutan, khususnya dalam membangun kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan penyakit. Dengan adanya keberhasilan yang terlihat, program serupa diharapkan dapat terus dilaksanakan untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun