Mohon tunggu...
Nabilah Itaqlala
Nabilah Itaqlala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga.

Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Tinggal di sebuah kota pahlawan yaitu Surabaya. Saya memiliki hobi yang terbilang tidak tetap. Saya kadang suka memasak, membaca buku, menyanyi, menulis hal random, dan kadang juga suka olahraga. Saya senang dengan topik mengenai lingkungan, ya segala sesuatu tentang alam karena keindahan alam di Indonesia sangat rugi jika tidak dinikmati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembali ke Desa: Pertahankan Kelestarian Desa dengan Menghargai Bukan untuk Membeli

2 Juni 2022   22:13 Diperbarui: 2 Juni 2022   22:18 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pedesaan, sepertinya kalimat yang sering terlintas dalam pikiran adalah damai, tenang, asri, dan berbagai penilaian lainnya tentang suasana lingkungan di desa. Dikarenakan pedesaan merupakan sebuah lingkungan yang terbilang sedikit bangunan dan lebih menyatu dengan alam. 

Dengan lingkungan yang seperti itu, tak heran jika banyak wisatawan yang menghampiri dengan berkedok healing. Ini merupakan kalimat yang sering digunakan pada kalangan muda yang dapat diartikan sebuah tindakan untuk menyegarkan kembali pikiran serta meninggalkan kesibukannya dengan cara berlibur di nuansa alam.

Tetapi pandangan tentang pedesaan juga terkadang identik dengan "ketertinggalan", entah tertinggal dalam aspek perekonomian, sumber daya manusia yang rendah, infrastruktur yang kurang diperhatikan, dan mungkin masih banyak lagi. 

Terkadang penduduk desa pun juga merasa di pandang sebelah mata karena hal tersebut. Ini yang membuat penduduk desa kehilangan kepercayaan diri atau merasa minder. Yang sangat disayangkan adalah minder dengan pekerjaan yang sedang di tekuni.

Desa yang terletak di dekat wilayah pesisir, memanfaatkan wilayahnya dengan bekerja sebagai nelayan. Kemudian desa yang berada di pegunungan memanfaatkan tanah pasirnya dengan bekerja sebagai petani. 

Dua contoh pekerjaan yang berada di desa itu menurut saya sangat mulia. Mereka memanfaatkan alam yang merupakan ciptaan Tuhan dan semestinya memang harus dimanfaatkan karena itu pemberian dari Tuhan yang sangat berlimpah.

Berbicara mengenai penduduk desa yang minder seperti yang telah saya sebutkan diatas, saya ingin menepis dengan cara mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh penduduk desa. 

Banyak pemuda yang didesa pasti memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Namun terkadang ada beberapa yang justru memilih untuk memendam bakatnya karena merasa tidak akan berguna. 

Saya rasa perlu sekali kunjungan pemuda atau mungkin mahasiswa ke desa untuk belajar kreativitas disana. Saya yakin setiap desa pasti punya keunikannya masing-masing.

Indonesia hidup karena desa, Indonesia kaya juga dari desa. Bahkan banyak bahan pangan alami yang tumbuh di desa. Rempah-rempah yang dahulunya menjadi alasan negara lain menjajah Indonesia pun tumbuh dari desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun