Mohon tunggu...
nabila hisanah
nabila hisanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mahasiswa yang tertarik pada bidang maritim dan struktur bangunan lepas pantai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Aquaculture sebagai Teknologi Alternatif Kembangkan SDA Kelautan

8 Desember 2024   20:56 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

keberlanjutan institusional dengan adanya pengelolaan dan pengaturan kebijakan serta mempertahankan kesesuaian finansial dan kemampuan administrasi dan organisasi dalam jangka panjang.

Sebagai salah satu objek untuk pengembangan di bidang industri, konsep aquaculture juga perlu menerapkan prinsip industri di dalamnya guna mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan utamanya. Prinsip tersebut meliputi input, proses produksi, output, hingga proses pasar. 

  1. Input : Dalam hal ini, aspek yang meliputi antara lain adalah sumber daya manusia yang mencakup jumlah, usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Hal ini menjadi aspek utama sebab keberhasilan dalam pengembangan akuakultur SDM yang tidak terkualifikasi mampu menghambat berjalannya sistem budidaya ini. Adapun faktor sumber daya alam yang perlu diperhatikan selain ikan itu sendiri. Hal tersebut meliputi, tanah, air, dan iklim. Lebih dalam, komponen tanah yang dimaksud meliputi kemiringan tanah, vegetasi atau tataguna lahan, parameter kimia yang terkandung di tanah dan bioteknologi tanah. Adapun komponen air meliputi jumlah, kualitas air baik dari suhu maupun kadar keasaman atau garamnya. Sedangkan untuk komponen iklim mencakup intensitas curah hujan, intensitas cahaya, angin, dan suhu udara. Adapun segi peninjauan dalam hal modal yang perlu diperhatikan untuk membangun infrastruktur kolam, tambak, keramba jaring, hingga biaya produksi dan sebagainya. Dari segi infrastruktur perlu dipertimbangakn fasilitas umum seperti saluran irigasi, listrik, dan ketersediaan sarana produksi untuk mendukung proses budidaya tersebut. Perlu mempertimbangkan pula segi kelembagaan agar kegiatan akuakultur dapat berjalan lancar dan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

  1. Proses Produksi : Dalam hal ini, aspek yang perlu diperhatikan adalah pemanfaatan teknologi untuk manajemen usaha. Kendala yang muncul akibat penerapan proses produksi yang tidak matang dapat menjadi penghambat proses budidaya. Selain itu, aspek dalam manajemen keuangan, manajemen tenaga kerja, pengadaan sarana prasarana produksi, dan manajemen produksi yang ramah lingkungan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan budidaya ikan yang terkontrol. Ketika segala aspek tersebut sudah terpenuhi maka harus diperhatikan aspek pemasaran untuk mengoptimalkan proses akuakultur tersebut.  Dilakukan survey pasar sebelum adanya proses produksi juga dapat menghasilkan siklus produksi yang baik. 

  1. Output Produksi : Dalam kasus ini, output produksi yang diharapkan adalah produk berupa ikan. Namun selain ikan, adapun limbah yang menjadi salah satu outputnya. Guna memaksimalkan fungsi akuakultur yang tetap mengedepankan kelestarian lingkungan, maka proses pengelolaan limbah harus diperhatikan. Sebagai salah satu solusi, limbah dapat diatasi dengan menggunakan sistem bioflok. Di mana, mikroorganisme digunakan untuk menguraikan limbah organik yang dihasilkan oleh ikan menjadi bahan makanan tambahan ikan. Dapat pula dengan menggunakan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) yang menggunakan teknologi sirkulasi air yang memungkinkan air yang digunakan dalam budidaya dapat diproses dan digunakan kembali. 

  1. Pasar : Sebagai salah satu cara untuk memberdayakan ikan dan mengurangi adanya eksploitasi berlebihan, memanfaatkan akuakultur merupakan salah satu bentuk dari implementasi berbisnis. Dengan hal ini, spesies dalam pengembangan ikan perlu diperhatikan. Perlu untuk mengutamakan permintaan pasar dan tren konsumen terkini, sehingga proses pembudidayaan ikan mampu memberikan nilai tambah di bidang industri. Kebijakan pemerintah dan regulasi juga turut dipertimbangkan 

Dengan memperhatikan beberapa komponen utama diatas sebagai bentuk optimalisasi dari budidaya dengan metode akuakultur maka produktivitas perikanan dapat dilakukan tanpa harus merusak ekosistem laut. Selain itu, akuakultur mampu meningkatkan ketahanan pangan, karena dapat menyediakan sumber protein hewani yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan global, terutama dengan meningkatnya populasi manusia. 

Manfaat lainnya yang dapat dirasakan dengan adanya akuakultur ini adalah dengan adanya peluang kerja dan lapangan kerja. Alhasil dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir dan mampu mendorong sektor industri terkait, seperti pakan ikan, teknologi budaya, dan ekspor hasil laut. Selain itu, dengan memanfaatkan budidaya akuakultur maka pembudidaya juga turut memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan keberlanjutan, serta menunjang untuk peningkatan daya saing di pasar global. 

Di samping itu semua dengan adanya inovasi ini dalam pembudidayaan ikan maka akuakultur juga sebagai bentuk tindakan preventif untuk mengatasi masalah ekosistem di masa mendatang. Selain itu juga sebagai bentuk untuk mitigasi atas dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan Integrated Multi-Throphic Aquaculture (IMTA) yang mampu mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem laut. 

References: 

Nainggolan, H. L., Tampubolon, J., & Ginting, A. (2019). Pengembangan sektor perikanan menuju hilirisasi industri untuk mendukung pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 15(2), 139--148. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun