Mohon tunggu...
Nabilah Putri Handzah
Nabilah Putri Handzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Self love untuk diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Genre Drama - Menegangkan Film ini mengisahkan lika-liku Percintaan Anak Rantau

19 Januari 2024   12:35 Diperbarui: 21 Januari 2024   13:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film yang berjudul Merry Riana "Mimpi Sejuta Dollar" memiliki genre yang sama dengan Film yang berjudul Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang yaitu dengan Genre Film Drama. Kedua Film ini memiliki persamaan dimana mengisahkan tentang kisah percintaan anak rantau yang sedang menggapai impiannya.

Saya akan menceritakan sedikit terkait Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang yang mana Film ini bercerita tentang Aurora (Sheila Dara Aisha), seorang anak Perempuan yang memutuskan untuk merantau ke London dengan penuh peluang untuk mewujudkan impian dan harapannya. Film yang berjudul Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang ini dirilis Pada tanggal tanggal 2 Februari 2023 yang penayangan perdana resminya di tayangkan di bioskop, film ini merupakan film lanjutan dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Kegembiraan luar biasa ditunjukkan untuk film ini, terutama untuk Aurora, anak kedua, dan cerita selanjutnya. Anak kedua, Aurora yang diperankan oleh Sheila Dara Aisha yang menjadi pemeran utama dari film lanjutan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Sebuah narasi yang merinci perjalanan hidupnya setelah diterima di program studi internasional. Banyak adegan yang sangat menjanjikan dengan karakter baru dan konflik terkini yang datang ke dalam kehidupan Aurora, berdasarkan trailer yang dirilis. 

film bergenre drama ini, mengisahkan Angkasa, Aurora, dan Awan---kakak dan adik yang tampak bahagia bersama keluarganya---diceritakan dalam film NKCTHI. Tidak diragukan lagi, setiap keluarga memiliki rahasianya masing-masing. Pertama, mari kita bicara tentang Awan yang mengalami kegagalan terburuknya hingga saat ini. Selanjutnya, Awan bertemu Kale, pria unik yang memberinya perspektif segar tentang kehidupan. Menghadirkan Awan, buku tentang segala ketakutan manusia pada umumnya dan tentang kehancuran, bangun, terjatuh, tumbuh, dan menghilang. Ketiga bersaudara itu memberontak terhadap perubahan sikap Awan, mengungkap rahasia dan trauma keluarga yang penting. 

Ternyata Film ini memiliki Kekurangan yaitu yang pertama karena film tersebut mengisahkan kekhawatiran anak tengah yang sering diabaikan lalu ia berusaha mencari tempat ternyaman atau "rumah" yang menjadi subjek utama film ini. Pada akhirnya, berbeda dengan NKCTHI, kisah Aurora dalam film ini tidak meninggalkan kesan "after-taste". Hal ini tidak lepas dari metodologi film sebelumnya yang masih memberikan andil besar dalam penggambaran ketakutan ketiga bersaudara tersebut. Selain itu, film ini menutup sejumlah subplot secara tiba-tiba, sehingga membuat penonton merasa kecewa. 

Kunci utama narasi dari film ini adalah mengisahkan toxic relationship antara Aurora dan Jem. Karena masalah tersebut menjadi konflik utama masalah ketegangan dalam film tersebut, saya berasumsi bahwa bab ini akan diakhiri dengan resolusi yang jelas. Tidak hanya itu, adegan apa pun dalam film ini sulit untuk dikenang karena sebagian besar adegannya tidak terlalu bagus. Menurut pendapat saya, film lanjutan ini akan menjadi tantangan untuk melampaui urutan yang mengesankan dari film pertamanya NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini). Seperti contoh skenario one-shot di mana karakter Narendra yang diperankan Donny Damara terlibat perkelahian sengit dengan anak-anaknya, atau skenario di mana karakter Rachel Amanda yang diperankan oleh Awan mempertanyakan sifat hubungannya dengan karakter Kale yang diperankan Ardhito Pramono. Namun sepertinya masalah ini terselesaikan tanpa adanya pembicaraan atau tindakan yang berarti.

Sebelum membahas kekurangan film Merry Riana aku akan kasih gambaran sedikit tentang Film ini, cerita film ini diawali pada tahun 1998 di Jakarta. Di tengah kekacauan yang ada saat itu. Sasaran penjarahan yang meluas adalah warga keturunan Tionghoa. Merry Riana yang diperankan oleh Chelsea Islan terpaksa kabur ke Singapura setelah menerima ijazah SMA-nya. Orang tua Merry Riana ingin dia segera pergi, padahal sebenarnya dia ingin tetap tinggal. Ayah Merry bahkan rela menyewa ambulans untuk mengantarnya ke bandara agar tidak ditemukan di masa-masa sibuk itu. Sayangnya, sekelompok penjarah menyergap keluarga mereka, memaksa mereka menyerahkan harta benda mereka untuk melindungi diri. Merry Salim dan Cyntia Lamusu, orang tua Merry Riana, menjual semua miliknya di bandara demi mendapatkan satu tiket. Orang tua Merry Riana yakin Merry-lah yang akan berangkat ke Singapura. untuk perlindungan putri mereka.

Ayah Merry menyuruhnya mencari alamat temannya yang tinggal di Singapura begitu dia tiba. Namun ternyata, alamat yang dicarinya palsu. Kini dia sendirian di Singapura dan hanya mempunyai sedikit uang, Selamat harus bertahan sampai ayahnya mengunjungi dan menerimanya. Menurut cerita Merry Riana, mencari tempat tinggal dan bertahan hidup adalah langkah awal perjuangan. Impiannya untuk sukses dan kuliah tampak begitu jauh. Namun Merry Riana tetap bertahan dan menggunakan media sosial untuk menemukan Irene, teman SMA yang diperankan oleh Kimberly Rider, yang merupakan seorang pelajar di Singapura. Meski belum terlalu mengenal Irene, Merry yakin kalau Irene adalah teman yang baik. Merry akhirnya menemukan tempat tinggal sementara hingga ayahnya tiba dengan bantuan Irene. Nikmati masa tinggal ilegal Anda yang menyenangkan di asrama Irene.

Sedangkan Kekurangan Film Merry Riana “Mimpi Sejuta Dollar” yaitu Merry, sang aktor, menghindari adegan melankolis, Menara-menara tinggi dan kafe-kafe indah di Singapura mencegahnya tenggelam pada tahun 1998, Terlepas dari kenyataan bahwa cerita dimulai dengan dia harus bekerja sangat keras untuk mempertahankan dirinya di negara asing, kesimpulannya adalah cinta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun