Mohon tunggu...
nabila Hazem
nabila Hazem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bakrie

Tertarik dengan ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Protes Terjadinya Black Lives Matter pada Tahun 2020

7 November 2024   13:07 Diperbarui: 7 November 2024   13:18 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. PEMBUKAAN

Di beberapa negara sedang marak-maraknya aksi gerakan sosial, salah satunya adalah sebuah aksi/gerakan sosial yakni terjadinya black lives matter (BLM) pada tahun 2020. Terutama di negara amerika serikat yang awal mulanya pada tahun 2016 saat sedang kampanye pilpes dengan kandidat yakni donald trump dan Hillary Clinton.

 Pada kampanye tersebut donald trump memiliki strategi yang sangat kontroversial yang di sebut dengan southerm strategy, di dalam strategi ini terdapat adannya kebijakan-kebijakan yang menetapkan adanya dominan pemilih kulit putih. Tak hanya itu, trump dalam kampanyenya pun selalu ada perkataan yang berunsur rasisme yang mendukung white supremacist (Nafila Reydha Mahisa, 2021). 

Akibat adanya kebijakan tersebut terjadilah banyaknya masyarakat yang mengalami minoritas yakni ketidakadilan dan dikriminasi berupa kekerasan/penindasan yang di lakukan oleh aparat yang tidak bertanggung jawab yang di alami warga berkulit hitam. Adanya aksi tersebut, para masyarakat bisa menyuarakan hak-hak keadilan dan hak-hak politiknya (Jahro1, 2023).

B. ISI

Kemudian tak lama dari kampanye itu, Donald Trump lah yang memenangkan kampanye pilpres tersebut dan Donald Trump dinyatakan sebagai Presiden di Negara Amerika Serikat. Donald Trump pun menerapkan kebijakan yang sudah di paparan pada saat kampanye dan tentu saja timbulah kesenjangan antara masyarakat kulit putih dan masyarakat kulit hitam. 

Yang lebih parahnya lagi, adanya insiden kematian yang di alami oleh George Floyd di sebabkan karena adanya aksi kekerasan pada korban, korban di tindih oleh seorang aparat kepolisian yang berkulit putih hingga tewas. 

Sebelum adanya insiden ini pada tahun 2013 ada insiden yang hampir sama yaitu kematian Trayvon Martin (Nafila Reydha Mahisa, 2021). Maka dari itulah masyarakat yang merasa di rugikan karena adanya kebijakan ini menuntut pemerintah agar bersikap rasionalisme dalam memerintah dan meminta ke adilan untuk masyarakat yang berkulit hitam.

Di dalam artikel ini adanya keterkaitan dengan teori deprivasi relatif. Dalam teori tersebut di jelaskan bahwa adanya sikap rasa tidak puas terhadap seseorang yang muncul karena adanya berbandingan/di banding-bandingan dirinya dengan orang lain yang merasa dirinyalah yang pling buruk di antaraorang lain (Faturochman, 1998). Jika di definisikan terkait gerakan sosial bisa di artikan seseorang/kelompok yang merasa tidak mendapatakan hak yang seharusnya ia dapatkan. 

Menurut saya, teori deprivasi relatif sangat berkaitan dengan aktikel ini karena, dalam kasus ini terdapatadanya kelompok yang di rugikan oleh pihak pemerintah yaitu masyarat yang berkulit hitam. 

Para masyarakat ini merasa dirinya tertindas karena ulah aparat yang tak ber prikemanusiaan. Aparat kepolisian bertindak semuanya kepada masyarakat yang berkulit hitam. Tak hanya itu, masyarakat berkulit hitam ini juga merasa bahwa dirinya sangat di bedakan dengan masyarakat yang berkulit putih. Di bedakannya seperti melakukan rasisme kepada masyarakat berkulit hitam (Shallum Marsha Maryam, 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun