Masa emas atau "golden age" adalah istilah yang pantas digunakan pada masa perkembangan anak usia dini, karena pada tahapan tersebut anak dengan rentang usia 0-6 tahun memiliki pengaruh penting dan menjadi penentu perkembangannya pada tahapan berikutnya yaitu hingga masa dewasa. Â
Untuk dapat mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki anak dan seberapa jauh perkembangannya, maka perlu dilakukan asesmen yang berkesinambungan. Asesmen merupakan serangkaian proses pengumpulan informasi secara sistematis sebagai suatu pertimbangan dan tolak ukur untuk dapat mengambil suatu keputusan.Â
Hal ini sejalan dengan pernyataan dari James (dalam Yuliani, 2009) yang mengatakan bahwa asesmen yang dilakukan pada pendidikan perkembangan anak usia dini termasuk proses rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan data ataupun bukti-bukti mengenai peningkatan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini.
Menurut Asmawati (2017) tujuan dilaksanakannya asesmen dalam perkembangan anak usia dini yaitu:
- Mengetahui perkembangan anak seperti status kesehatan anak usia dini, kepekaan panca indera, bahasa, motorik kasar dan halus, serta perkembangan sosial emosial anak.
- Mampu mengidentifikasi penyebab yang muncul pada permasalahan belajar anak dan dapat mendiagnosa hambatan yang terjadi pada perkembangan anak
- Memberikan rangkaian program dan wadah yang sesuai bagi anak demi menunjang potensi, bakat, dan minat yang dimilikinya
Asesmen memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan diri anak karena dengan dilakukannya asesmen dalam proses belajar anak, tenaga didik beserta kedua orang tua dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar anak didiknya.Â
Aspek-aspek perkembangan anak dapat ditinjau dari minat dan bakat yang dimiliki termasuk dalam proses belajar. Aspek-aspek perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan nilai moral, fisik dan motorik, perkembangan kogntif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembaangan seni.
Komponen aspek perkembangan anak usia dini yang perlu dilakukan asesmen yaitu meliputi:
- Aspek Perkembangan Fisik Motorik
- Dalam hal ini terbagi menjadi empat fisik motorik yaitu terdapat motorik halus (menulis, corat coret, dan memakai kancing baju), motorik kasar (melompat, memanjat, naik turun tangga, dan lain sebagainya), organ sensoris (meliputi kemampuan panca indera dan kesehatan tubuh seperti keseimbangan tinggi dan berat badan), dan keaktifan dan kelincahan (dilakukan dengan menggunakan alat permainan).
- Aspek Perkembangan Kognitif
- Pada aspek perkembangan kognitif meliputi pengetahuan atau informasi mengenai nama, warna, bentuk, dan lain sebagainya. Lalu juga bisa memperkenalkan nama-nama hewan, buah, jenis tumbuhan, alfhabet, dan angka kepada anak usia dini  memberikan secara berulang agar anak usia dini dapat mengingatnya.
- Aspek Perkembangan Moral
- Memperkenalkan konsep sopan santun terhadap anak dan aturan-aturan yang berlaku baik didalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
- Aspek Perkembangan Sosial
- Mencakup kemampuan interpesonal yaitu seperti bermain, berinteraksi, berekspresi, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guna melatih kepercayaan diri dan keterampilan diri.
- Aspek Perkembangan Emosional
- Mencakup adanya perasaan kasih sayang kepada teman, orang tua, guru, serta melatih kontrol emosi dan agresi pada anak usia dini.
Referensi:
Anhusadar, L. (2013). Assessment Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 6(1), 58-70.
Efiawati, E., Fauziyah, D. N., Syafrida, R., & Parapat, A. (2021). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini Di PAUD MPA Daycare. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 172-186.
Suyadi, S. (2016). Perencanaan dan Asesmen Perkembangan Pada Anak Usia Dini: Studi kasus pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/TK/RA) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1(1), 65-74.