Halo, apa kabar semua? Semoga selalu dalam keadaan baik ya.
Pada kali ini, kita akan membahas seputar otak dan kecerdasan. Seperti yang kita tahu bahwa otak dan kecerdasan merupakan 2 hal yang tidak bisa dipisahkan dan memiliki keterkaitan di antara keduanya. Selain itu, berkembang sebuah mitos yang sudah menjadi rahasia umum di masyarakat yaitu tentang otak kanan dan otak kiri serta faktor genetik memengaruhi kecerdasan otak.
Sebagian orang mungkin masih bingung mengenai hubungan antara otak dan kecerdasan. Selain itu apakah mitos mengenai otak kanan dan otak kiri itu benar? Benarkah faktor genetik memengaruhi kecerdasan otak? Simak penjelasannya di bawah ini.
Para peneliti telah lama melakukan penelitian mengenai hubungan otak dan kecerdasan. Dilansir dari situs Tempo.com, terdapat sebuah teori hubungan kecerdasan yaitu parieto frontal integration theory yang menyatakan bahwa kecerdasan umum tergantung pada kemampuan otak dalam mengintegrasikan dan menyatukan berbagai macam proses, seperti bekerjanya sebuah memori.
Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jan Glascher, seorang penulis karya tulis pertama di postdoctoral Caltech dan Ralph Adolphs, seorang professor biologi dan professor psikologi dan ilmu saraf di Bren menyatakan bahwa kecerdasan tidak bergantung pada satu area tertentu pada otak saja tetapi kecerdasan bergantung pada keseluruhan fungsi otak.
Kecerdasan tidak hanya ditentukan dari kecerdasan logika, tetapi dari beberapa kecerdasan yang lain yang disebut juga dengan kecerdasan majemuk. Teori kecerdasan majemuk pertama kali dikemukan oleh seorang professor dan psikolog Univeristas Harvard, Howard Gardner.
Dilansir dari situs Alodokter, dalam buku Howard Gardner yang berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, terdapat 8 kecerdasan yang berbeda pada setiap manusia untuk berinteraksi dengan dunia. Lalu satu kecerdasan ditambahkan.
Berikut 9 Kecerdasan Majemuk Yang Ada Pada Manusia :
- Kecerdasan Verbal-Linguistik (Kemampuan Berbahasa : Membaca, Menulis, Berbicara)
- Kecerdasan Logis-Matematis (Kemampuan Mengolah Angka, Logika, dan Matematika)
- Kecerdasan Spasial-Visual (Kemampuan Menggambar, Melukis, Bermain Warna dan Puzzle)
- Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Kemampuan Menari dan Olahraga)
- Kemampuan Musikal (Kemampuan Memahami dan Membuat Melodi, Irama, Nada, Vibrasi, Suara, Ketukan Hingga Menjadi Musik)
- Kecerdasan Intrapersonal (Kemampuan Memahami Kekuatan, Kelemahan, dan Motivasi Diri Sendiri)
- Kecerdasan Interpersonal (Kemampuan Untuk Memahami Orang Lain)
- Kecerdasan Naturalis (Kemampuan Mengenali Hewan, Tanaman, Serta Spesies Makhluk Hidup Lainnya)
- Kecerdasan Eksistensial (Mengarah Ke Bidang Filsafat Atau Kecerdasan Spiritual)
Mitos Otak Kanan dan Otak Kiri
Dilansir dari situs Alodokter, ada sebuah teori yang membahas mengenai perbedaan fungsi otak kanan dan fungsi otak kiri. Otak kanan dianggap lebih baik dalam melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kreativitas, seperti imajinasi, musik, menggambar, dsb. Sedangkan otak kiri dianggap lebih baik dalam melakukan hal-hal yang berhubungan dengan logika, matematika, bahasa, dsb.
Namun, menurut hasil pemindaian MRI menunjukkan bahwa tidak adanya bagian otak yang lebih mendominasi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang kuat dari sebuah penelitian tentang teori dominansi otak kanan dan otak kiri. Kedua sisi otak saling terhubung dan saling berkoordinasi dalam menjalankan fungsinya. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan orang dalam menggunakan kedua tangannya dengan lancar atau disebut juga dengan ambidextrous.
Memang dari penelitian tersebut menyatakan bahwa setiap bagian otak dapat lebih aktif ketika melakukan kegiatan tertentu. Meski begitu, bukan berarti satu sisi otak lebih dominan dari sisi yang lainnya. Otak kanan dan otak kiri sama-sama memiliki peranan aktif dalam menjalankan aktivitas manusia. Oleh karena itu akan lebih baik jika memaksimalkan fungsi 2 sisi otak daripada membaginya secara terpisah.
Benarkah Faktor Genetik Memengaruhi Kecerdasan Otak?
Banyak yang mengatakan jika kecerdasan diturunkan oleh ibu. Hal ini dikarenakan ibu mengandung dan menyusui serta pengaruh kromosom X. Namun benarkah demikian?
Dilansir dari situs Hello Sehat, menurut Prof. David H. Skuse, Kepala Unit Ilmu Perilaku dan Otak di Institute of Child Health di London, Inggris, berpendapat bahwa hal tersebut tidaklah benar. Menurut pendapatnya, gen terkait kromosom X bukan secara khusus berkaitan dengan kecerdasan. Namun, secara lebih luas gen ini berkaitan dengan perkembangan otak manusia.
Anak perempuan mendapatkan kromosom X tidak hanya melalui ibunya, melainkan dari ayahnya juga. Artinya, tidak hanya ibu yang mewarisi kecerdasan. Pada anak laki-laki, meskipun kromosom X hanya diturunkan dari ibu, nyatanya kecerdasan juga diturunkan dari banyaknya varian genetik.
Dapat disimpulkan bahwa faktor genetik memang memengaruhi kecerdasan otak. Tetapi bukan menjadi satu-satunya. Ada beberapa faktor lain yang memengaruhi kecerdasan otak seperti pola asuh orang tua, nutrisi yang diberikan kepada anak, dsb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H