Halo, bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik ya.
Setelah melihat judul di atas yaitu "Bagaimana Sih Sistem Bunyi Dalam Bahasa?" pada kali ini kita akan membahas materi yang berkaitan dengan judul yang di atas.Â
Agar tidak bingung, judul di atas itu berkaitan dengan fonologi. Fonologi dan kawan-kawannya akan menjadi topik pembahasan kita kali ini. Pasti di antara kalian masih banyak yang belum memahami tentang fonologi. Apa sih fonologi itu? Bagaimana sih sistem bunyi dalam bahasa? Untuk itu kita akan membahasnya secara lengkap disini.
Sebelum kita membahas mengenai fonologi dan kawan-kawannya, kita akan membahas pengertian perkembangan bahasa terlebih dahulu. Pengertian perkembangan bahasa ialah perkembangan kompetensi komunikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan semua keterampilan berbahasa manusia untuk memaknai dan berekspresi. Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.
Tahapan perkembangan bahasa pada anak usia 0-6 tahun itu dibagi 2, yaitu tahap periode prelinguistik (0-1 tahun) dan tahap periode linguistik (1-6 tahun). Tahap periode prelinguistik terdiri dari tangisan, ocehan, dan celotehan. Sedangkan tahap periode linguistik terdiri dari fase satu kata (holofrase), fase lebih dari satu kata, dan fase diferensiasi.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai fonologi dan kawan-kawannya yang terdiri dari fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikal, dan pragmatik. Kita akan membahasnya satu persatu.
- Fonologi
Fonologi merupakan sistem suara atau bunyi dalam bahasa. Dalam mempelajari fonologi bahasa, anak harus mempelajari urutan suara dan kandungan suara yang sangat penting bagi anak untuk latihan membaca seperti bunyi "x"..."y"...."z".
Morfologi ialah aturan untuk mengombinasikan morfem. Morfem sendiri ialah rangkaian suara yang membentuk kesatuan bahasa terkecil. Contohnya yaitu buku yang terdiri dari 2 morfem bu dan ku.
Sintaksis merupakan pengombinasian kata untuk membentuk sebuah frasa atau kalimat yang dapat dipahami atau dimengerti. Contohnya yaitu "Ibu menyiram bunga." Kita tahu bagian mana yang menyiram dan bagian mana yang disiram.
Semantik mengacu pada makna dalam sebuah kata dan kalimat. Contoh dari semantik yaitu pada kalimat "Mawar itu layu karena tidak pernah disiram." Kalimat tersebut merujuk pada bunga mawar.
Leksikal yaitu makna yang sesuai dengan objek pengamatan pancaindera dan sesuai dengan kehidupan nyata. Contoh dari leksikal yaitu "Rusa itu mati karena ditembak pemburu."