Pohon merupakan salah satu sumber kehidupan. Selain berperan sebagai penghasil oksigen bagi makhluk hidup untuk bernafas dan sebagau habitat bagi beberapa satwaliar, beberapa pohon berperan sebagai produsen penghasil buah-buahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Untuk memperoleh produksi buah dalam jumlah besar, petani atau pemilik kebun buah-buahan bisasnya menggunakan campuran hormon untuk merangsang pohon tersebut agar cepat berubah. Uniknya, dengan menguasi ilmu hormon ini, beberap aformulasi yang dirancang dapat menghasilkan bentuk, warna, bau, dan rasa buah sesuai dengan keinginan kosumen. Contoh sederhananya ialah semangka berbentuk kotak tanpa biji, tomat raksasa, bahkan formulasi untuk membuat sayuran rasa strawberry pun ada.
Lalu masalahnya adalah bagaimana ketika suatu pohon yang sudah besar namun tak kunjung berbuah dan sang pemilik pohon belum akrab dengan formulasi hormon yang ada. Untuk mendapatkan jawabannya silahkan perhatikan rumus fotosintesis di bawah ini :
Inti dari penjelasan diatas adalah, rajin-rajinlah engkau menyiram tanaman dengan air, karena kasus yang sering terjadi saat ini adalah pohon-pohon besar penghasil buah itu lebih jarang disirami oleh pemiliknya dibandingkan dengan tanaman-tanaman hias kecil yang memang lebih menarik untuk dirawat. So, dibandingkan membeli hormon yang haganya mungkin selangit, atau membeli padatan karbondioksida yang masih sulit didapat, menyiram pohon dengan air adalah cara termurah dan tersederhana yang dapat dilakukan untuk meningatkan kejadian pembuhan tanaman.
Rumus sederhana tadi pula yang menjadi dasar inovasi dibuatnya green-house budidaya tomat yang kedap uadara di Amerika Latin sehingga padat akan CO2 yang disupply dari sebuah aerator pada green-house tersebut. Dan ternyata tomat yang dihasilkan pun tumbuh dengan sempurna.