Mohon tunggu...
NABILA HAJAROH HASANATUN
NABILA HAJAROH HASANATUN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meroketnya Minat Masyarakat Dunia untuk Belajar Bahasa Indonesia

11 Desember 2023   00:47 Diperbarui: 11 Desember 2023   00:55 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://pin.it/2fyVz1x

Bahasa adalah alat komunikasi. Fungsi bahasa adalah sebagai media utama  interaksi ekonomi, baik dalam  promosi, penawaran, pertanyaan, negosiasi, maupun proses transaksi.Di sisi lain, fungsi kebudayaan merupakan wadah yang melengkapi keberadaan bahasa dan perekonomian.Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa orang asing semakin tertarik mempelajari bahasa Indonesia.


 Bahasa Indonesia saat ini memegang peranan penting karena statusnya sebagai bahasa asing di dunia internasional.
 Pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, telah memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing kedua sejak Desember 2007.Bahasa Indonesia juga digunakan di negara-negara berbahasa Melayu seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, serta komunitas di benua lain.Diperkirakan  bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa di 45 negara, antara lain Australia, Kanada, Amerika Serikat, Vietnam, Rusia, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. Bahasa Indonesia adalah bahasa asing terpopuler keempat di Australia.


 Korea Selatan merupakan salah satu negara yang masyarakatnya sangat tertarik mempelajari bahasa Indonesia.
 Setidaknya ada tiga universitas di Korea Selatan yang menawarkan program studi Bahasa Indonesia.
 Jepang yang dikenal sebagai negeri matahari terbit  juga sangat tertarik mempelajari bahasa Indonesia.


 "Sampai saat ini, terdapat 174 pusat pembelajaran bahasa Indonesia  di 45 negara, sebagian besar di Jepang, dengan 38 pusat unggulan. Australia memiliki 36. Ini membuktikan bahwa negara-negara lain mempunyai minat yang besar terhadap bahasa Indonesia," kata Mahsun dalam perbincangan dengan Radio Sindh Trijaya di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta (21 Oktober 2015).


Beliau mengatakan, Semakin tinggi negara lain yang berminat mempelajari bahasa Indonesia, maka semakin banyak pula masyarakat yang mengakui identitas nasional Indonesia."Karena bahasa adalah identitas  bangsa," ujarnya. Menurut data Kementerian Luar Negeri  tahun 2012, bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur asli terbesar kelima di dunia, dengan 4.463.950 orang tinggal di luar negeri.


Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat global atau internasional. Proses internasionalisasi bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui program pembelajaran bahasa Indonesia  BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). BIPA merupakan program pembelajaran bahasa Indonesia bagi warga negara asing dalam dan luar negeri. BIPA telah populer sejak munculnya perdagangan bebas.BIPA juga digunakan sebagai mata kuliah di beberapa universitas  Eropa, termasuk Finlandia. Tujuan utama kelas BIPA adalah agar pelajar internasional dapat berkomunikasi dan berbicara layaknya orang Indonesia dalam aktivitas sehari-hari. Dalam hal ini, pemerintah berupaya mendirikan lembaga BIPA di 50 negara untuk mengajarkan dan mempromosikan bahasa Indonesia di kancah internasional.


Oleh karena itu, kita yang berbahasa Indonesia sebagai  bahasa ibu harus bangga dengan bahasa kita.
 Negara Indonesia mempunyai budaya  dan  bahasa  yang khas dan beragam, sehingga  dapat merangsang minat orang asing untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Kita masyarakat Indonesia juga bisa ikut  andil dalam memperkenalkan bahasa Indonesia dengan mengajarkannya kepada orang asing seperti teman online atau sahabat pena yang berasal dari luar negeri,  wisatawan asing dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun