Mohon tunggu...
Nabilah Afanin
Nabilah Afanin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medik di Universitas Airlangga angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Tingkat Popularisme Ahli Teknologi Laboratorium Medik

14 Mei 2023   21:00 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:57 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Jika terjadi masalah kesehatan, Anda harus pergi ke klinik atau rumah sakit. Saat ini, orang lebih sering mengenal profesi kesehatan terkenal lainnya seperti perawat, dokter, bidan atau bahkan apoteker. Namun, ada satu profesi yang berperan penting dalam industri kesehatan yang jarang terdengar oleh masyarakat. Profesi ini sering disebut sebagai Health Analyst atau saat ini Medical Laboratory Technologist atau Ahli Teknologi Laboratorium Medik disingkat  ATLM.

Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) atau Analis Kesehatan, yaitu tenaga kesehatan yang melakukan pengujian terhadap bahan yang diambil dari tubuh manusia atau pemeriksaan sampel untuk mendiagnosa penyakit pasien dan penyebab penyakit pasien serta memantau proses penyembuhan penyakit. 

Sebelum dokter membuat diagnosis dan dosis yang tepat, pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Staf medis laboratorium mengumpulkan sampel dan melakukan tes sebelum akhirnya mengkomunikasikan hasil tes pasien kepada dokter. Setelah menerima informasi tersebut, dokter baru dapat memberikan diagnosa kepada pasien dan dosis obat yang tepat.

Secara nasional, rasio ATLM per 100.000 penduduk Indonesia adalah 1:18, angka yang masih belum ideal. Meskipun ATLM menawarkan berbagai peluang kerja, namun tidak sepopuler rekan-rekannya seperti dokter, perawat, dan bidan. Hal ini bisa terjadi karena ATLM merupakan tenaga kesehatan yang tidak berinteraksi langsung dengan pasien. Selain itu, pergantian nama jurusan "Analis Kesehatan" menjadi "Teknologi Laboratorium Medik" juga menyebabkan popularitas “Ahli Teknologi Laboratorium Medik" cukup rendah.

Di masa pandemi Covid-19, ATLM menjadi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penegakan diagnosa di masa pandemi Covid-19. ATLM melakukan pengujian sampel cairan atau darah dari pasien. Analisis yang dilakukan oleh ATLM menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk pasien. Tugas ini membuat petugas laboratorium berisiko tinggi tertular penyakit dari pasien. ATLM adalah salah satu staf medis yang memainkan peran penting dalam pemeriksaan dan penegakan diagnosa pasien.

Oleh karena itu, ATLM harus bertindak cepat dan tepat. Namun di saat yang sama, ATLM memiliki pekerjaan yang lebih sedikit dan bahkan mengalami krisis selama pandemi Covid-19. Kurangnya tenaga kerja memperlambat hasil pemeriksaan, serta banyaknya sampel yang harus diperiksa. 

Selain kekurangan tenaga kerja, ATLM juga sering disebut sebagai tenaga medis di balik layar, karena ATLM bekerja di laboratorium dan jarang diketahui masyarakat tentang kegiatan ATLM. Alhasil, profesi ATLM jarang diminati karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pekerjaan ATLM, sehingga profesi dokter, perawat, apoteker, dan bidan semakin menarik sebagai pilihan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun