Tim Penulis : Nabilah Karim, Nurul Istiqomah dan Paksi Ghali
Mahasiswi IPB mengembangkan produk cemilan sehat Vegetart berbahan dasar sayuran yang bergizi dengan memanfaatkan komoditas hasil panen petani Desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor.
"Semakin banyak memberi, semakin banyak yang akan diterima," begitulah prinsip yang digenggam oleh Bella Safira, mahasiswi manajemen Institut Pertanian Bogor sekaligus pemilik bisnis Vegetable Tart atau yang disingkat dengan Vegetart.
Vegetart merupakan produk cake dan cookies sehat yang dibuat dari bahan baku sayuran. Pengambilan bahan baku sayuran pada Vegetart diambil langsung dari para petani di Ciarueun Ilir, Kabupaten Bogor. Saat ini, fokus bisnis yang sedang dijalankan oleh Bella yakni mengembangkan produk cake dan cookies dengan varian bayam hijau.
Ide penciptaan bisnis Vegetart ini berawal dari keikutsertaan Bella pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M). Kegiatan PKM-M sendiri memang digelar untuk memicu kreativitas mahasiswa dengan menciptakan ide-ide yang berfokus pada kegiatan sosial. Melalui kegiatan PKM-M tersebut, Bella kemudian menggabungkan sisi sosial dengan kewirausahaan dengan meluncurkan produk Vegetart.Â
Saat ini, cake dan cookies memang tengah menjadi trend cemilan yang sangat digemari masyarakat. Ditambah dengan peningkatan pola hidup sehat oleh masyarakat yang lebih memilih makanan dengan nilai gizi yang seimbang terutama untuk cemilan. Sehingga bisnis Vegetart diharapkan menjadi bisnis yang akan terus berkembang.
Awalnya, tim Vegetart bergerak karena menemukan fakta bahwa di Desa Ciaruteun Ilir terdapat potensi di bidang holtikultur terutama dari komoditas bayam yang merupakan salah satu komoditas unggul di desa tersebut. Komoditas bayam yang dihasilkan oleh para petani di Desa Ciaruteun Ilir umumnya hanya dipanen dan dijual seadanya saja.Â
Namun kini, komoditas tersebut ingin diubah Bella menjadi produk dengan nilai tambah. Bella melihat adanya peluang yang bisa dimanfaatkan dengan menggabungkan sisi sosial melalui pemberdayaan para petani dan sisi kewirausahaan dengan memanfaatkan hasil pemberdayaan para petani.
"Sudah seharusnya manusia memberikan kebermanfaatan kepada sesama," ujar Bella. Sejak memasuki bangku perkuliahan, Bella memang memiliki minat kuat di bidang bisnis dan kuliner. Ditambah keinginannya meciptakan inovasi bisnis yang mengangkat nilai sosial kemudian membawa Bella pada produk yang kini ia kembangkan. Sisi sosial dan nilai jual produk yang baik pula yang berhasil mengantarkan Vegetart hingga akhirnya didanai oleh Laznas BSM.
Dalam bisnisnya, Vegetart menekankan nilai saling menguntungkan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat Desa Ciaruteun Ilir. Vegetart berupaya untuk memberi manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat. Seikat bayam yang biasanya dihargai Rp 200 bila dijual langsung akan dibeli Bella dengan harga Rp 500 bila telah dibersihkan. Proses bisnis Vegetart memang sangat melibatkan petani desa sebagai pemasok utama.
"Saat ini, baru melibatkan petani dalam memasok sayuran. Kedepannya jika bisnis ini berkembang, proses produksi hingga pemasaran ingin melibatkan keluarga petani," harap Bella.Â