Mohon tunggu...
Nabilah Wulandari
Nabilah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo

‎

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Viral 'Let Them Eat Cake' Warga TikTok Geram dengan Postingan Haley Kalil

16 Mei 2024   20:50 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:16 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TikTok - @hayleyybaylee

Netizen geram lantaran postingan Haley di akun TikToknya (HayleyyBaylee) dinilai tidak peduli dengan genosida di Palestina. Netizen menganggap tindakannya menunjukkan ketidakpedulian terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi di dunia.

Hailey merupakan seorang model dan tokoh media sosial yang terkenal. Haley Kalil diundang untuk menjadi pembawa acara sebelum Met Gala 2024 untuk E! News, melakukan wawancara di luar venue. Padahal di luar lokasi, di mana banyak pengunjuk rasa 'all eyes on Rafah' sedang berlangsung. Haley memamerkan gaunnya dalam video TikTok sambil melakukan lipsinc yang mengatakan "let them eat cake" dalam film Marie Antionette. Konteksnya adalah ungkapan yang sering dikaitkan dengan Antoinette, mantan Ratu Prancis. Ungkapan ini pertama kali dicatat oleh Jean-Jacques Rosseau dalam bukunya Confession (pengakuan), di mana dia mengingat sehuah kejadian seorang Putri di Perancis diberitahu tentang penderitaan para petani, yang tidak memiliki roti, dan ia menjawab, "let them eat cake". Putri itu sangat memahami kenyataan kemiskinan dan kelaparan yang terjadi bahwa para petani tidak memiliki roti, mereka hanya bisa makan kue kecil saja. Karena itulah kutipan ini menjadi terkenal untuk menunjukkan sikap orang kaya yang tidak sadar akan penderitaan kaum tertindas. Karena hal itu, tidak butuh waktu lama bagi TikTok Haley untuk viral, menerima ribuan komentar pedas dan kecaman yang mengancamnya karena mengejek mereka yang berjuang untuk perubahan di dunia, mereka malah berdandan untuk Met Gala. Meskipun dia menghapus video aslinya, video tersebut sudah direkam dan dibagikan secara luas di media sosial. 

Sound "let them eat cake" telah digunakan juga oleh influencer lain untuk mengungkapkan pakaian dan tujuan lainnya namun suara Haley Kalillah yang viral, besar kemungkinan karena latarnya yang sulit untuk diabaikan, seorang wanita kaya yang mengenakan gaun pemborosan dan mengutip Antoinette di jalan, di saat situasi dunia sedang gempar. Akibatnya netizen melakukan pemblokiran massal terhadap akun-akun selebriti dan influencer yang menghadiri Met Gala 2024, dan juga pro israel. Followers Haley Kalil berkurang dari 10 M menjadi 9.9 M dalam waktu singkat. Haley pun mengunggah postingan klarifikasi dan 'meminta maaf' namun yang terdengar di telinga netizen hanya dia yang semakin membela dirinya bahwa bukan hanya dirinya yang melakukan hal ini, kenapa cuma dia yang di serang. 

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Teori agenda setting yang di pelopori oleh Walter Lipmann, menyatakan bahwa media massa mempengaruhi opini masyarakat terhadap peristiwa terkini, mempengaruhi isu mana yang lebih mereka prioritaskan, membentuk wacana publik dan mengalihkan perhatian publik menjadi fokus yang mereka inginkan. Dalam kasus ini media cenderung berfokus pada hiburan dibandingkan masalah serius yang sebenarnya yaitu penyerangan Israel pada Palestina, dan dapat menjelaskan mengapa acara ini dilakukan. Mereka berusaha memfokuskan publik ke acara tersebut dan mengalihkan atau menutupi isu perang atau kelaparan. Begitupun dengan apa yang terjadi setelah viralnya acara Met Gala 2024. Banyaknya masyarakat yang kontra, hal ini menjadikan situasi ini sebagai public agenda. Orang yang memiliki opini yang berbeda dari kebanyakan opini publik cenderung tidak berani mengungkapkan opininya karena takut terisolasi dari yang lain, karena itulah banyak dari masyarakat yang menyuarakan pendapatnya mengenai kontranya pada acara Met Gala 2024 karena sebagian besar memiliki opini yang sama dan hal ini sudah menjadi public agenda. 

Seharusnya acara seperti Met Gala tidak perlu diadakan karena mereka menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk satu malam, padahal ada masalah yang jauh lebih penting di dunia. Mereka benar-benar menghabiskan uang hanya untuk bersenang-senang. Mereka masih buta ketika menghadapi masalah nyata, seperti genosida yang terjadi. Tidakkah mereka berpikir bahwa itu hal egois jika orang pergi ke pesta untuk bersenang-senang dan bersosialisasi, sementara di luar sana ada orang yang kehilangan nyawa demi kebebasan? Dan menghabiskan uang hanya untuk gaun yang dipakai sekali? Memang bukan tanggung jawabnya untuk membicarakan semua persoalan dunia. Namun masyarakat sekarang sudah muak dengan orang kaya yang semakin kaya tetapi tidak menyumbangkan kekayaannya untuk tujuan baik atau tidak meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun