Mohon tunggu...
Nabilah Salsabila
Nabilah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ketahanan Energi-Universitas Pertahanan RI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mesir dan Kemerdekaan Indonesia, Apa Hubungannya?

31 Oktober 2019   19:00 Diperbarui: 31 Oktober 2019   19:00 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persyaratan terbentuknya suatu negara adalah adanya wilayah, rakyat, pemerintahan dan kedaulatan. Sebenarnya Indonesia telah memenuhi persyaratan semuanya, namun pengakuan secara de jure Indonesia masih membutuhkan usaha keras berupa diplomasi-diplomasi ke negara lain untuk mendapat pengakuan kemerdekaan dari negara lain.

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, lantas apa yang mempengaruhi hal ini? Ternyata adanya kesatuan dan persamaan identitas, yaitu Muslim. 

Ketika Menlu Indonesia dan tiga pendampingnya, KH Agus Salim sampai di bandara Mesir, petugas imigrasi mengerenyitkan dahinya, pasalnya pasport yang dibawa oleh mereka bukanlah berbentuk buku seperti pada umumnya, namun secarik kertas dengan keterangan dari sebuah negara bernama Indonesia. Maksud dengan datangnya KH Agus Salim adalah atas panggilang Muhammad Abdul Mun'im, Konsul Jeneral Mesir di Bombay untuk mewakili negerinya dan membawa pesan Liga Arab yang mana mereka mendukung kemerdekaan Indonesia. 

Kedatangan delegasi Indonesia disebarluaskan oleh surat kabar Mesir, dengan hal ini Dubes Belanda di Mesir bersikukuh jika Indonesia bukanlah sebuah negara yang berdaulat melainkan masih berada dibawah kekuasaan Belanda. Bahkan hubungan antara Mesir dan Indonesia semakin erat, ketika Bung Karno menginisiasi Gerakan Non-Blok yang menggalang kekuatan dunia ketika di Asia-Afrikauntuk bersama-sama menghalau potensi perang dunia ketiga. Bahkan gaya berpenampilan Sukarno yang selalu menggunakan kopiah memberikan kesan tersendiri bagi warga Mesir. Sehingga setiap kali mereka melihat orang Indonesia menggunakan kopiah maka sontak warga mesir akan menyebut nama Sukarno. 

Namun, selain adanya hubungan diplomatik kenegaraan, secara individual adanya gerakan dari para Pemuda Indonesia yang tengah belajar disana juga melakukan diplomasi door to door, dengan mengenalkan Indonesia sebagai negara Muslim sehingga mendapat respon yang positif dari warga Mesir. Sehingga, dengan secara resmi Mesir mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1946.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun