Awal transisi dari masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib menuju pemerintahan Muawiyah yang disebabkan oleh rekonsiliasi antara Hasan dan Muawiyah, yang penuh dengan taktik politik didalamnya. Dengan taktiknya, Muawiyah ia mampu mencapai tampuk kekhalifahan dan para keluarga Ali menjauhi ranah politik sejak itu. Bani Abbas, merupakan nama salah satu paman Rasulullah dan mereka bermukin di sebelah tumur sungai Yordan. Namun, pergerakan mereka tidak terlihat dan menjauhi pusat pemerintahan, yaitu Damaskus. Karena masih kerabat Rasulullah, mereka menginginkan keturunan mereka menjadi pemimpin dunia islam.Â
Pada awal pergerakannya, mereka mengirimkan delegasi-delegasi ke Khurrasan dan didukung oleh penduduk Persia sebagai penguat bani Abbas untuk melakukan propaganda ke Damaskus, mengingat keadaan bani Umayyah sudah semakin melemah kala itu. Selama 10 tahun, mereka berkampanye dengan janji-janji akan memberikan kesetaraan kepada masyarakatnya, dengan melihat pada masa saat itu (masa bani Umayyah) bangsa non Arab dinomor duakan. Dengan adanya janji-janji moral seperti itu, bani Abbas menadapat dukungan dari berbagai kalangan. Setelah membentuk sekutu yang dilalui diplomasi-diplomasi, pada akhirnya secara resmi tahun 747 M bani Abbas melakukan propaganda yang dipimpin oleh Abu Muslim.
Beliau mengirimkan pasukan ke Persia dan mendapat respon yang baik, dimana mereka memiliki kesamaan visi misi yaitu melawan bani Umayyah sebagai bentuk ketidakpuasan pada pemerintah saat itu. Revolusi yang berjalan mulus ditandai dengan tumbangnya kekhalifahan bani Umayyah dan mengibarkan bendera hitam, sebagai tanda kemenangan bani Abbas. Setelah itu, kekhalifahan berganti menjadi milik dinasti Abassiyah yang ditandai dengan pembaiatan terhadap Abu Al-Abbas.Â
Propaganda yang telah dilancarkan oleh bani Abbas tidak serta merta langsung melakukan revolusi. Dengan taktik yang cerdik, melakukan diplomasi people to people yang berhasil dilakukan walaupun pada masa itu masih dalam lingkup kekuasaan Umayyah. Dengan kampanye-kampanye yang bernilai moralis dan idealis untuk membentuk sekutu dan pasukan demi tercapainya cita-cita bani Abbas. Revolusi ini berhasil dilaksanakan dengan ditandai dengan terbunuhnya Marwan yaitu khalifah terakhir bani Umayyah dan juga membunuh semua keturunannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H