2. Â Â Â Â Â Jangan selalu mengikuti tren
Ada baiknya jika kita tidak terus-menerus berpatok pada sebuah tren yang dapat cepat redup secara seketika. Contohnya seperti Labubu, saat popularitas mereka meningkat, harga jual Labubu menjadi lebih mahal, yaitu berkisar Rp 500.000,- sampai dengan Rp 800.000,-. Namun saat ini, harga Labubu mengalami penurunan, berkisar Rp 250.000,- sampai dengan Rp 400.000,-. Hal ini dikarenakan popularitas Labubu yang juga menurun.
3. Â Â Â Â Â Menentukan prioritas finansial
Kita seharusnya mementingkan barang primer yaitu kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan, sebagai kebutuhan utama kita yang harus diprioritaskan, kebutuhan ini penting untuk dilengkapi terlebih dahulu untuk keberlangsungan hidup kita. Setelah kebutuhan primer terpenuhi, baru kita dapat membeli kebutuhan sekunder untuk melengkapi kualitas hidup kita, dan terakhir yaitu kebutuhan tersier.
4. Â Â Â Â Â Kesadaran finansial dan bijak
Kadang kala, kita mungkin lupa akan uang kita sendiri. Kita harus memahami keuangan kita tersendiri dan mengelola mereka dengan baik. Jika kita ingin mengeluarkan uang untuk membeli barang atau sesuatu, kita harus secara bijak mengeluarkannya dan tidak melampaui batas yang wajar.
5. Â Â Â Â Â Menabung
Dengan cara kita menabung beberapa uang kita untuk kedepan-nya, kita akan mendapatkan keuangan darurat yang bisa kita gunakan jika diperlukan untuk sesuatu yang lebih penting. Kita juga tidak akan boros karena beberapa uang kita yang sudah kita gunakan untuk menabung akan terus tersimpan.
Konsumerisme dan FOMO merupakan ancaman serius pada era globalisasi. Dampak negatifnya pada ekonomi Indonesia perlu diwaspadai. Masyarakat perlu mengendalikan sifat-sifat ini agar terhindar dari konsekuensi yang merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H