Parents mendidik anak bukanlah hal yang mudah ya, tentu kita mendambakan anak yang patuh dan mandiri. Namun, proses mendidik anak tidak selalu mudah. Seiring bertambahnya usia, anak bisa menjadi lebih sulit diarahkan dan diatur. Di fase ini orang tua sering dihadapkan pada dilema: mengikuti keinginan anak atau tetap tegas? Fase ini dinamakan tantrum.Â
Dalam menghadapi tantangan ini, Happy Kamper hadir untuk membantu Parents menemukan berbagai macam aktivitas anak dengan cepat dan mudah. Dengan akses yang mudah terhadap informasi tentang kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, aplikasi ini dapat membantu menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan mendidik anak-anak secara seimbang.
Apa Itu Fase Tantrum?
Tahukah Parents? Anak yang mengamuk dan susah diarahkan dikenal dengan sebutan tantrum. Tantrum umumnya dialami oleh anak berusia 1,5 tahun hingga 4 tahun. Kondisi tantrum anak ditandai dengan emosi anak yang sulit dipahami dan sulit diekspresikan oleh kata-kata sehingga anak hanya menangis dan marah.Â
Tantrum sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu tantrum manipulatif serta tantrum frustasi. Tantrum manipulatif ditandai dengan anak yang menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi, sehingga tantrum ini merupakan alat agar keinginan anak dapat dipenuhi.Â
Tantrum frustasi ditandai dengan perasaan emosional anak yang tidak bisa mengekspresikan keinginannya seperti saat sedang kelaparan, kelelahan, mengantuk serta merasakan gagal dalam suatu hal, sehingga tantrum merupakan alat untuk meluapkan emosional anak.
Lalu bagaimana ya Parents cara mengatasi anak tantrum? Apakah harus dituruti atau dibiarkan saja? Yuk simak caranya berikut ini!
Cara Mengatasi Anak Tantrum
1. Tenangkan Emosi Anak
Tantrum merupakan saat di mana emosi anak sedang mencapai puncak namun tidak dapat dikendalikan, sehingga anak menunjukan perlakuan yang agresif seperti memukul, membanting, dan melempar barang. Jika hal tersebut terjadi maka yang perlu dilakukan adalah menenangkan emosi anak dengan memberi tahu bahwa perbuatan merusak barang itu tidak baik, dan berikan solusi untuk anak meluapkan emosinya dengan menangis atau berteriak tanpa merusak barang.
2. Bantu Anak Mencari Solusi
Tantrum bisa diawali dengan hal yang sederhana, seperti anak kesulitan memakai sepatu, ingin makan tanpa disuapi, serta mengantuk. Parents harus peka dengan penyebab tantrum anak, jika penyebab tantrum ini sederhana maka tawarkan solusi sebelum anak tantrum. Jika anak ingin memakai sepatu namun gagal, maka Parents dapat menawarkan solusi dengan cara mencontohkan cara memakai sepatu.Â