Mohon tunggu...
Nabila Galuh Nurul Azizah
Nabila Galuh Nurul Azizah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

i love my self better than you love me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bab 2 Kajian Pustaka "Strategi Pengelolaan Sosial Media Marketing pada Aplikasi Jadi BUMN dalam Membangun Brand Awerness pada PT.Cerebrum

9 Juli 2024   11:46 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:13 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2.1 Kajian Pustaka 

2.1.1 Media Sosial 

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial yang merupakan situs dimana jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. 

2.1.1.1 Pengertian Media Sosial 

Menurut Van Dijk yang dalam (Nasrullah, 2016), menyatakan bahwa "Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaburasi, Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial." Dari pengertian media dan pengertian sosial diatas maka. Dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah alat bantu dalam menyampaikan informasi dari seseorang kepada seseorang atau kelompok orang, untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan kelompok. Berbagai definisi, (Nasrullah 2016), menyimpulkan bahwa Media Sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan penggunanya mempresentasikan dirinya maupun berinterakasi, bekerjasama, saling berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lainnya, dan membentuk ikatan sosial secara virtual." Dari berbagai pengertian di atas penulis 6 menggaris bawahi bahwa media sosial mempunyai ciri has tertentu dalam kaitannya setiap manusia melakukan hubungan soial di zaman perkembangan teknologi komunikasi.

 2.1.1.2 Perkembangan Media Sosial

 Dalam jurnal (Cahyono, 2016), Dalam proses perkembangannya media sosial mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. awal mula dari sejarah media sosial yaitu pada tahun 70-an. Pada tahun tersebut di temukan sebuah sistem papan buletin yang dapat digunakan untuk berhubungan dengan orang menggunakan surat elektronik dan dapat digunakan untuk mengunggah serta mengunduh sebuah perangkat lunak. Kemudian pada tahun 1995 munculah situs GeoCities yang memberikan pelayanan sebagai web hosting, dari munculnya GeoCities inilah tonggak awal lahirnya sebuah website-website lainnya. Dalam perkembangan teknologi informasi ini munculah Sixdegree.com dan Classmates.com sebagai pelopor media sosial. Hal ini terjadi pada tahun 1997 sampai 1999 bersamaan dengan munculnya blogger, yaitu sebuah situs untuk membuat blog pribadi. Pada tahun 2002 media sosial friendster menjadi sebuah media sosial yang fenomenal dan booming pada saat itu, hingga sampai tahun 2003 munculah beragam media sosial lainnya yang memiliki karakteristik serta kelebihan masing-masing seperti Facebook, Linkedln, Twitter, MySpace, Google+ dan masih banyak lainnya. Hingga pada saat ini persaingan media sosial sangatlah ketat dengan ditambahkannya fitur-fitur yang menarik di dalamnya. Sekarang ini media sosial yang sangat diminati yaitu Instagram, Facebook, Youtube, serta WhatsApp. Pada awal kemunculannya media sosial sejatinya hanya sebagai alat atau media untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan setiap orang. Orang-orang dahulu menggunakan media sosial hanya sebatas bertegur sapa secara daring dan membagikan sebuah informasi atau suatu hal yang kebanyakan berupa hiburan semata. Hingga media sosial berkembang dengan memberikan fitur dan fasilitas lainnya yang membuat penggunaan media sosial menjadi lebih beragam. Pada saat ini banyak motif dari setiap orang dalam menggunakan media sosial seperti 7 menggunakan media sosial untuk berdagang, melakukan promosi pemasaran atau iklan, menjadikan media sosial sebagai media pembelajaran, dan lainnya. Terdapat juga media sosial yang bisa memberikan kita penghasilan hanya dengan membuat konten-konten pada media tersebut, seperti media sosial Youtube dan Facebook. Kehadiran dari media sosial benar-benar memberikan dampak yang besar baik dari segi perubahan komunikasi maupun dari segi kehidupan lainnya yang membuatnya lebih efektif.

 2.1.1.3 Karakteristik Media Sosial 

Di era digital seperti sekarang ini, peran media sosial bagi bidang humas menjadi semakin krusial. Keberadaan media sosial ini turut mengubah cara organisasi dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiens. (Mayfield, 2008) mengklasifikasikan lima karakteristik dari media sosial. Berikut ulasannya: a) Participation & Engagement Karakteristik utama dari media sosial adalah kaburnya batasan antara media dengan audiens. Maksudnya, media sosial mampu mendorong kontribusi dan umpan balik dari audiens secara langsung tanpa adanya perantara. b) Opennes Karakteristik kedua dari media sosial adalah bentuknya yang terbuka dan kemudahan akses yang diberikan. Media sosial mendorong adanya pemungutan suara/voting, komentar, membagikan konten, dan masih banyak lagi. c) Conversation Media sosial memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi secara dua arah. Bagi humas, fitur ini sangat membantu untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan umpan balik langsung dari audiens yang menjadi sasaran. d) Community Media sosial juga bisa menjadi wadah suatu komunitas. Bahkan komunitas virtual tersebut dapat mudah terbentuk dengan cepat dan dapat berkomunikasi secara efektif. Komunitas virtual yang lahir biasanya terjadi karena adanya semaan minat, seperti pecinta fotografi, pecinta fashion, pecinta kucing, dan lain-lain. 8 e) Connectedness Karakteristik media sosial yang lain adalah kemudahan untuk terkoneksi dengan platform media sosial yang lainnya. Keterhubungan antarplatform tersebut bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan pranala yang ada. 

2.1.2 Pemasaran 

(Marketing) Pemasaran adalah aktivitas mempercepat perpindahan barang maupun jasa yang dijual dari produsen atau distributor hingga ke tangan konsumen. Pemasaran adalah aktivitas mempercepat perpindahan barang maupun jasa yang dijual dari produsen atau distributor hingga ke tangan konsumen. Pemasaran tak hanya soal aktivitas beriklan, namun juga mencakup berbagai aspek. Bahkan penentuan desain kemasan pun masuk dalam strategi pemasaran. Semakin menarik kemasan, semakin menarik pula calon konsumen untuk membelinya.

 2.1.2.1 Pengertian Pemasaran 

Menurut Stanton dalam (Herlambang, 2014), "Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk memecahkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial". Sedangkan menurut (Fatihudin & Firmansyah, 2019), "pemssaran masih sangat berperan penting untuk kemajuan bisnis. Pemasaran dapat membantu memberikan informasi mengenai jasa yang ditawaekan oleh perusahann, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai sesuai dengan sasaran pasar. Berdasarkan uraian diatas, pemasaran ialah suatu sistem yang bertujuan untuk merencanakan dan menentuhkan harga barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran adalah seni dan sains tentang kepuasan pelanggan. American Marketing Association mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan, 9 dan menawarkan pertukaran nilai terhadap pelanggan, klien, rekan, dan masyarakat luas. 2.1.2.2 Tujuan Pemasaran Menurut Drucker dalam oleh (Danang, 2013), tujuan pemasaran ialah agar penjual berlebih-lebihan mengetahui serta memahami konsumen yang baik sehingga produk atau pelayanan yang cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya. Proses pemasaran dimulai dari menentukan apa yang diinginkan oleh konsumen yang pada akhirnya pemasaran memiki tujuan yaitu : a) Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan. b) Perusahaan dapat menjelaskan secara detail kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. c) Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan terjual dengan sendirinya. 

2.1.2.3 Fungsi Pemasaran 

Peranan pemasaran disamping membrikan kesempatan lapangan kerja sekaligus sebagai usaha untuk mendapatkan sumber pendapatan Negara bai bea cukai, penerimaan devisa Negara, pajak perseroan, dan pungutan lainnya. Selain itu, melalui pemasarn pemerintah dapat menentuhkan berbagai kebujakan, terutama kebijakan be masuk dan larangan impor, kebijakan subsidi harga, dan kebijakan pemeritah. Adapun fungsi-fungsi pemasara menurut (Assauri, 2015) adalah : 

a) Pembelian Kegiatan atau pekerjaan yang termasuk fungsi pembelian dalam pemasaran terdiri dari berbagai yang berbeda tetapi saling berhubungan yang dijalanankan oleh produsen, pedagang besar, dan pengecer. Kegiatan ini meliputi penyusunan dan implementasi dari kebijakan-kebijakan dan produsen- 10 produsen penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen, pembelian sumberseumber suplai, pengujian ketepatan tersedianya barang, negoisasi harga saat pengiriman, dan hal-hal lain yang menyagkut pemindahan haka tau transaksi.

 b) Penjualan Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan kejadiannya transaksi. Jadi kegiatan dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hakhak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan pembelian yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan (demand), menemukan pembeli, negosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran. Dalam hal ini penjualan harus menemukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti untuk memungkinkan dilaksanakannya rencana penjualan yang telah diterapkan. 

c) Pembelanjaan Fungsi pembelanjaan mencakup pengelolaan sumber dan pengalokasian dana, termasuk pengaturan syarat-syarat pembayaran atau kredit yang di butuhkandalam rangka usahauntuk memungkinkan barang atau produk mencapai konsumen akhir atau produk pemakai industri. Barang yang di pasarkan kadang-kadang perlu disimpan di gudang oleh produsen atau pedagang besar maupun pedagang-pedagang pengecer. Sebelum dapat diteruskan kepada mata rantai saluran berikutnya selama masa penyimpanan di gudang barang tersebut membutuhkan dana yang diinvestasikan dalam persediaan. d) Pertukaran Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk, maupun pertukaran produk dengan produk (Barter) untuk dipakai sendiri atau dijual kembali.

 e) Distribusi Fisik Distribusi fisik adalah suatu produk yang dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, dan udara. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan. 

f) Perantara Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain 11 seperti pengurangan resiko, pembiayaan, dan pencarian informasi serta standarisasi/penggolongan produk. 

2.1.3 Aplikasi 

Aplikasi adalah suatu perangkat lunak atau program komputer untuk melakukan perintah tertentu. Secara harfiah, aplikasi adalah suatu penerapan perangkat lunak atau software yang dikembangkan untuk tujuan melakukan tugastugas tertentu. Aplikasi juga dapat diartikan sebagai sebuah perangkat lunak atau program yang diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu pada perangkat komputer, laptop, atau ponsel. 

2.1.3.1 Pengertian Aplikasi

 Aplikasi menurut Dhanta dikutip dari (Azhar, 2019) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan lamaran penggunaan. Menurut Jogiyanto dikuip oleh (Ramzi, 2013) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau mengmplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan, dan pekerjaan itu sendiri. Menurut Nazrudin Safaat H dikutip dari (Siradjuddin, 2017) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

 2.1.3.2 Jenis-Jenis Aplikasi Aplikasi atau perangkat lunak (software) bekerja di dalam komputer saling berkesinambungan dengan perangakat keras (hardware). Pendapat dari (Hasibulan, 2015), aplikasi komputer mempunyai beberapa jenis yaitu: 

a) Aplikasi Internet 12 Aplikasi internet adalah aplikasi yang memberikan layanan agar memudahkan pengguna di seluruh dunia untuk saling terhubung serta saling bertukar informasi. Contoh aplikasi internet yaitu E-mail, Google, Yahoo dan sebagainya. 

b) Aplikasi Grafis Aplikasi grafis adalah aplikasi yang berfungsi membuat gambar, desain maupun mengedit foto dan gambar. Contoh aplikasi grafis antara lain CorelDraw, Adobe Photoshop dan sebagainya.

 c) Aplikasi Programming Aplikasi programming adalah aplikasi yang memfasilitasi penggunanya untuk membuat perangkat lunak atau program tertentu. Contoh aplikasi programming adalah Visual Basic, PHP, Java, Delphi 7 dan sebagainya. 

d) Aplikasi Perkantoran Aplikasi perkantoran adalah aplikasi yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk membantu pekerjaan kantor. Contoh aplikasi perkantoran yang umum digunakan yaitu Microsoft Office dan sebagainya.

 e) Aplikasi Multimedia Aplikasi multimedia adalah aplikasi yang digunakan untuk mendukung dan menggabungkan sebuah informasi, teks, video dan audio. Contoh aplikasi multimedia antara lain Winamp, Windows Media Player dan sebagainya.

 f) Aplikasi Games Aplikasi games dalam bahasa indonesia berarti permainan, berupa aplikasi untuk hiburan atau permainan yang dibuat menarik dengan mengadaptasi dari kehidupan nyata maupun dari imajinasi.

 2.1.4 Brand Awareness 

Brand awareness adalah istilah dalam pemasaran yang mengacu pada kesadaran konsumen terhadap merek produk yang dibelinya. Menciptakan brand awareness merupakan langkah strategis untuk mempromosikan produk kepada konsumen baru maupun mengingatkannya kepada konsumen lama. Brand awareness atau kesadaran merek adalah istilah yang digunakan dalam pemasaran untuk menggambarkan sejauh mana konsumen mengenali atau mengingat kembali 13 suatu merek dari produk tertentu. Ini merupakan langkah awal bagi para pemilik usaha untuk membangun merek produk yang dimiliki. 

2.1.4.1 Pengertian Brand Awareness

 Menurut (Durianto dkk, 2017) Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Konsumen lebih cenderung menyukai atau membeli merek yang sudah dikenal karena konsumen merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Kebanyakan konsumen berasumsi bahwa sebuah merek yang sudah dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan. Kemudian menurut (Husnawati, 2017) Brand awareness merupakan salah satu dimensi dasar dari ekuitas suatu merek yang sering dianggap sebagai salah satu persyaratan dari keputusan pembelian seorang konsumen, karena merupakan faktor penting dalam pertimbangan suatu merek. Faktor kesadaran penting dalam konteks dimana merek selalu diutamakan dalam suatu rangkaian pertimbangan dalam keputusan pembelian. 

2.1.4.2 Tingkatan Brand Awareness Setiap kegiatan pemasaran selalu berupaya untuk memperoleh tingkat kesadaran merek yang lebih tinggi sebagai top of mind. Jika suatu merek tidak berada dalam benak konsumen, merek tersebut tidak dipertimbangkan di benak konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai atau merek yang dibenci oleh konsumen, (Durianto, 2017). Menurut Keller dalam (Winadi, 2017), ada empat indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand, yaitu :

 a) Recall, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingatnya. Nama merek yang sederhana, mudah diingat, mudah diucapkan, dan memiliki arti yang jelas membuat suatu merek mudah muncul dalam ingatan konsumen. 14

 b) Recognition, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk kedalam kategori produk tertentu.

 c) Purchase, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk pilihan ketika akan membeli sebuah produk. 

d) Consumption, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali suatu merek ketika sedang menggunakan merek pesaing. 

2.1.5 Pengelolaan Strategi Analisis 

pengelolaan strategi adalah proses untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan di lingkungan bisnisnya. Proses ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang strategi yang telah diimplementasikan, kinerja organisasi, serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya.

 2.1.5.1 Pemilihan Platform Menurut (Anggriawan & Hasugian, 2017) platform merupakan perpaduan kerja antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dengan arti ini makan platform memberikan berbagai dapak yang baik, sebagai pelengkap seseorang dalam menjalankan sistemasiasi perangkatnya. Selain itu platform menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), platform adalah sebuah program, rencana kerja, sebuah pernyataan dari kelompok partai tentang program kebijakan, sampai dengan mimbar, pentas, atau panggung. Pemilihan platform adalah keputusan strategis yang penting bagi banyak organisasi, terutama dalam konteks teknologi informasi dan bisnis digital. Dengan mempertimbangkan pemilihan platform secara cermat, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam pemilihan platform yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka. 15 

2.1.5.2 Strategi Konten Menurut (Lieb, 2012)

 strategi konten merupakan strategi pemasaran yang dilakukan dengan membuat dan menghasilkan suatu konten dengan tujuan untuk memberi informasi tentang suatu produk kepada target audiens yang bersifat persuasi. Pendekatan pada strategi pemasaran ini biasanya fokus dengan pembuatan konten yang bernilai, relevan, dan juga dilakukan secara konsisten agar dapat menarik perhatian, mempertahankan audiens, dan juga untuk menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Strategi konten bertujuan untuk memberikan edukasi kepada audiens dan juga dijadikan sebagai jembatan antara brand dan konsumen untuk membentuk suatu komunikasi melalui konten-konten bernilai yang dibagikan. Pada dasarnya strategi konten merupakan sebuah seni dalam berkomunikasi antara perusahaan dengan konsumen maupun calon konsumen tanpa perlu menjual atau mempromosikan produknya secara langsung.

 2.1.5.3 Konsistensi Konsistensi (consiscenty) merupakan tingkat kesepakatan anggota organisasi terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti organisasi. Konsistensi menekankan pada sistem keyakinan, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang dimengerti dan dianut bersama oleh para anggota organisasi serta pelaksanaan kegiatankegiatan yang terkoordinasi. Adanya konsistensi dalam suatu organisasi ditandai oleh staf merasa terikat; ada nilai-nilai kunci; kejelasan tentang tindakan yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Denison dalam Sadati dalam jurnal (Isnada, 2016) menjelaskan bahwa "konsistensi dikaitkan dengan tingkat di mana keyakinan, nilai-nilai, dan harapan diadakan secara konsisten oleh anggota organisasi." Dalam menerapkan sikap konsistensi memang tidaklah mudah. Semua harus diterapkan secara bertahap, perlu adanya niat yang kuat dalam hati. Salah satunya adalah dengan menerapkan sikap disiplin dalam diri. 16 

2.1.5.4 Pemahaman Fitur Menurut (Umaningsih, 2020) Fitur merupakan komponen yang mampu menambah fungsi suatu produk. Karena fitur dapat menjadi alasan konsumen dalam memilih suatu produk, sehingga bagi pemasar fitur merupakan dasar untuk mendefinisikan produk mereka dengan produk lain. Pemahaman fitur dari sebuah platform sangat penting untuk memastikan bahwa platform tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan bisnis organisasi dengan baik. Dengan memahami fitur-fitur dari sebuah platform dengan baik, Anda dapat memastikan bahwa platform tersebut dapat digunakan secara efektif untuk mendukung operasi dan pertumbuhan bisnis organisasi Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun