Kehidupan modern yang semakin kompleks menuntut kita menjaga kerukunan dan toleransi di tengah keberagaman. Indonesia, dengan Pancasila sebagai pedoman, mengajarkan pentingnya harmoni dalam masyarakat. Salah satu nilai fundamental Pancasila, yakni toleransi, sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan kasih sayang dan keadilan bagi semua umat manusia.
Islam dan Prinsip Toleransi
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin menanamkan nilai toleransi sebagai bagian penting dalam kehidupan. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" (QS Al-Kafirun: 6), sebuah seruan untuk menghormati keyakinan tanpa memaksakan agama. Rasulullah SAW pun memberikan contoh toleransi melalui Piagam Madinah, di mana berbagai kelompok agama dan suku dipersatukan dalam semangat persaudaraan dan keadilan.
Toleransi dalam Islam tidak hanya berarti menghormati perbedaan, tetapi juga membangun dialog untuk menciptakan harmoni. Prinsip ini sejalan dengan sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang menegaskan kebebasan beragama di Indonesia.
Pancasila sebagai Pedoman Kehidupan
Pancasila mengajarkan toleransi melalui sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” yang menekankan pentingnya memanusiakan setiap individu tanpa memandang latar belakang. Di era digital, di mana informasi sering kali disalahgunakan untuk memecah belah, nilai ini menjadi sangat penting.
Islam menguatkan hal ini melalui sabda Nabi Muhammad SAW:
"Tidak beriman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Konsep ini dapat diterapkan dengan menghormati pandangan orang lain dan menghindari perilaku yang memicu konflik.
Tantangan dan Peluang di Era Modern
Toleransi modern menghadapi tantangan besar, seperti radikalisme, hoaks, dan polarisasi sosial. Namun, nilai-nilai Islam dan Pancasila memberikan jalan keluar melalui pendidikan yang menanamkan penghormatan terhadap perbedaan sejak dini. Dialog terbuka, mendengarkan orang lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda adalah langkah-langkah kecil yang dapat memperkuat persatuan.
Teknologi juga berperan penting. Media sosial dapat menjadi alat untuk menyebarkan nilai toleransi, meskipun sering disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian. Menggunakannya dengan bijak sesuai prinsip Pancasila dan Islam adalah kunci untuk mempromosikan harmoni.
Harmoni dalam Keberagaman
Islam dan Pancasila saling melengkapi dalam menciptakan masyarakat yang damai. Islam mendorong umatnya menjadi rahmat bagi seluruh alam, sementara Pancasila memberikan landasan etis untuk mempersatukan keberagaman. Di era modern, toleransi bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan.
Dengan mempraktikkan toleransi, kita menjaga kebhinekaan Indonesia sekaligus menjawab tantangan zaman. Perbedaan bukanlah penghalang, tetapi peluang untuk saling melengkapi. Inilah inspirasi besar dari Islam dan Pancasila yang harus terus kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H