Budaya memiliki berbagai aspek dan perwujudan, dan dipahami melalui proses belajar. Menurut Tyler (1871), budaya didefinisikan sebagai "a complex whole which is understood through learning". Pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat. Bahkan, Gray (1999) mengatakan bahwa kemajuan dalam teknologi dan ilmu pengetahuan menunjukkan apa yang telah dicapai manusia pada waktu tertentu, berdasarkan budayanya. Dalam konteks pembelajaran seni tari berbasis budaya, pembelajaran berbasis budaya adalah model pendekatan pembelajaran yang lebih mengutamakan aktivitas siswa yang berasal dari berbagai latar belakang budaya. Pembelajaran berbasis budaya juga dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran bidang studi tertentu dan menggunakan berbagai pendekatan untuk menilai hasil belajar siswa.
  Tari adalah gerakan tubuh yang berirama. Menurut Gay Morris (2004), Jhon Martin berpendapat bahwa gerak dalam adalah komponen utama tarian. Tari kreatif memberikan anak-anak "dorongan bawaan" untuk bergerak secara ekspresif. Tarian kreatif memungkinkan pertumbuhan ekspresi melalui gerakan dan tujuan tarian melalui tindakan.
  Kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan solusi untuk masalah dan ide baru dengan tujuan tertentu. Kreativitas adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang yang kreatif; itu juga merupakan cara berpikir yang berbeda dari cara orang berfikir biasanya.
 Sebagaimana dinyatakan oleh Duhun (dalam Hanifah, 2012), "menari adalah dorongan jiwa manusia sejak anak-anak untuk mengekspresikan diri ketika mendengar atau merasakan getaran suatu irama di dalam dirinya." Naluri ini akan lenyap jika tidak dikembangkan dari usia muda. Ketika dipikirkan kembali, sebagian besar orang berada dalam situasi yang sama. Supaya naluri alamiah anak-anak tidak lepas begitu saja, guru harus membantu anak-anak menari sejak dini untuk mendorong mereka untuk belajar dan mengenal seni tradisinya. oleh karna itu, guru harus memotivasi anak-anak untuk belajar menari secara alamiah dan, yang paling penting yaitu, mengenalkan budaya lokal Indonesia kepada mereka.
    Fungsi dari seni tari yaitu untuk menstimulasi anak pada aspek perkembangan anak usia dini. Ketika anak usia dini terlibat dalam kegiatan seni, mereka memperoleh nilai edukatif yang diperlukan dalam proses pertumbuhan mereka. Pembelajaran seni tari membentuk perilaku dan kemampuan dasar mereka dalam hal agama, moral, sosial, emosional, dan intelektual, serta menumbuhkan sikap kreatif dan intelektual. Proses berkesenian untuk anak usia dini dapat memanfaatkan budaya lokal yang berkembang di lingkungan mereka untuk memaksimalkan media sekitar dan memperkenalkan seni budaya nasional.
   Pembelajaran seni tari berbasis budaya memungkinkan materi budaya lokal yang tidak selalu mendapat tempat dalam kurikulum sekolah, termasuk dalam pembelajaran anak usia dini. Oleh karena itu, lingkungan yang diharapkan dalam proses pembelajaran seni tari berbasis budaya adalah Proses pembelajaran ini akan berubah menjadi lingkungan yang menyenangkan bagi anak dan guru, memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan materi dan bereksplorasi sesuai dengan budaya sekitar yang sudah mereka kenal. Ini akan memungkinkan anak untuk mencapai hasil belajar yang optimal untuk perkembangan mereka.
   Anak-anak usia dini sangat kreatif. Pada titik ini, mereka memiliki imajinasi yang kaya dan dapat menyerap informasi dengan cepat. Seni tari berbasis budaya lokal membantu mengembangkan kreativitas anak usia dini. Ini tidak hanya mengajarkan anak bagaimana bergerak dan mengekspresikan diri, tetapi juga mengajarkan mereka tentang warisan dan nilai-nilai budaya yang kaya. Budaya lokal merupakan bagian penting dalam membentuk identitas seseorang. identitas seseorang sangat dipengaruhi oleh budaya lokal mereka. Anak-anak akan belajar menghargai dan mencintai budaya mereka sendiri dengan mengenalkan seni tari berbasis budaya lokal sejak usia dini. Mereka akan memperoleh pemahaman tentang nilai-nilai yang diwariskan dari generasi sebelumnya dan wawasan tentang sejarah dan tradisi budaya mereka. Ini akan meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya dan meningkatkan rasa bangga mereka terhadap warisan mereka.Â
 Anak-anak usia dini dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam berbagai cara melalui seni tari. Pertama, seni tari melibatkan gerakan tubuh yang memerlukan koordinasi dan ekspresi emosional. Ini membantu anak-anak belajar mengontrol tubuh mereka, meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar, dan menjadi lebih peka terhadap gerakan dan ritme musik. Selain itu, seni tari memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan emosi, ide, dan kisah mereka sendiri melalui gerakan tarian. Selain itu, seni tari yang berbasis budaya lokal mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif dan menggunakan gerakan untuk bercerita. Mereka akan belajar menggabungkan gerakan tradisional dengan konsep baru, membuat tarian yang berbeda dan menggugah imajinasi. Anak-anak usia dini memperoleh kemampuan berpikir kritis dan inovatif melalui proses ini, yang merupakan keterampilan penting yang akan bermanfaat di masa depan.
   Anak-anak juga dapat berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman sebaya melalui tarian bersama. Mereka akan belajar bekerja sama, berbagi ide, dan mendukung satu sama lain. Ini mengajarkan anak-anak keterampilan sosial dan komunikasi serta rasa tanggung jawab dan kerja tim. Lingkungan sangat penting untuk mendorong kreativitas anak usia dini melalui seni tari yang berbasis budaya lokal. Tidak hanya guru atau pendidik harus memberikan instruksi yang jelas, mereka juga harus membiarkan anak-anak bereksperimen dan memutuskan tindakan mereka sendiri. Penggunaan musik dan pakaian yang sesuai dengan budaya.
   Seni tari lokal mencerminkan kehidupan sehari-hari, keyakinan, mitos, dan tradisi masyarakat setempat. Setiap gerakan dalam tarian ini mewakili prinsip dan simbol yang dihormati oleh komunitas. Seni tari yang berasal dari budaya lokal, baik dalam bentuk tarian ritual, tarian perayaan, atau tarian sejarah, memberikan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan cerita dan menghormati nenek moyang mereka.
 Untuk menjaga warisan budaya suatu daerah, seni tari lokal harus ada. Nilai-nilai dan kearifan lokal dapat terus hidup dan berkembang dengan mengajarkan dan mempraktikkan tarian tradisional kepada generasi muda. Selain itu, seni tari membantu generasi yang lebih tua berkomunikasi dengan generasi yang lebih muda, membentuk ikatan sosial dan identitas budaya yang kuat.