Mohon tunggu...
nabila fathiyazahra
nabila fathiyazahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Vokasi unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penipuan online Via Grup Whatsup

16 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:01 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WhatsApp saat ini bukan hanya alat komunikasi sehari-hari, tapi juga sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidakbertanggung jawab untuk menipu orang. Salah satu modus penipuan yang paling sering terjadi adalah melalui grup WA. Penipu mengajak orang untuk bergabung dengan janji-janji keuntungan besar yang seringkali nggak masuk akal.

Kasus penipuan ini bukan hanya semata-mata karangan belaka. Baru-baru ini, ada seorang korban penipuan investasi yang terjadi di salah satu grup WhatsApp. Kasus ini melibatkan penipuan yang mengatasnamakan sebuah platform " GROUP BPF-1200K 30%". Mari kita lihat cerita dari salah satu korban yang telah kehilangan uangnya akibat penipuan ini.

Cerita Kasus: Penipuan  "GROUP BPF-1200K 30%"

Baru-baru ini ada yang menjadi korban penipuan  melalui WhatsApp, sebut saja dia Rina. Ia mendapat undangan untuk bergabung dalam grup WhatsApp yang menawarkan investasi di "GROUP BPF-1200K 30%", sebuah platform yang berhubungan dengan investasi dan jaminan uang cair setelah melakukan beberapa tugas yang terdapat.

Grup WhatsApp tersebut tampak meyakinkan, dengan kata-kata yang dijelaskan oleh admin grup yang terdengar sangat meyakinkan. Selain itu, ada banyak testimoni dari anggota lain yang mengaku sudah mendapatkan keuntungan besar. Karena merasa tertarik, Rina akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Setelah bergabung, Rina dijelaskan tentang beberapa tugas yang harus diselesaikan untuk mendapatkan dana yang dijanjikan. Salah satu tugas yang diminta adalah membuka link produk untuk meningkatkan rating produk tersebut. Selain itu, Rina juga diminta mentransfer sejumlah uang agar dapat mencairkan dana yang sudah ada di rekening perusahaan.

Pada tahap awal, Rina diminta mentransfer sejumlah uang yang relatif kecil, dan uang tersebut berhasil dicairkan sesuai dengan janji. Namun, setelah itu, Rina mulai diminta untuk mentransfer lebih banyak uang dengan nominal yang semakin besar. Setelah beberapa kali melakukan transfer, Rina mulai merasa ada yang tidak beres.

Rina pun mencoba menolak untuk mentransfer lebih banyak uang, namun admin grup terus mendesaknya agar segera menyelesaikan tugasnya, dengan alasan agar dana di rekening perusahaan bisa segera dicairkan ke rekening pribadi Rina. Rina kemudian meminta surat legalitas perusahaan dalam bentuk dokumen resmi, namun hanya mendapatkan foto yang tidak meyakinkan. Setelah itu, Rina memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, meski akhirnya ia sudah kehilangan sekitar 320 juta rupiah akibat investasi bodong tersebut.

Setelah Rani melapor dan melakukan pengecekan, ia mengetahui bahwa  itu bukan merupakan perusahaan yang legal. Itu adalah "investasi bodong" yang hanya bertujuan untuk menipu orang dan mengambil uang mereka. Oleh karena itu kita harus mengetahui ciri-ciri dari penipuan dan cara menghindari penipuan investasi tersebut.

Ciri-Ciri Penipuan via Grup WA

1. Janji Untung Besar dalam Waktu Singkat
Penipu selalu menjanjikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat, seperti yang terjadi pada kasus Budi yang dijanjikan komisi 30% dalam sekali mengunjungi link produk. Ingat, investasi yang sehat itu butuh waktu dan tidak ada yang instan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun