Mohon tunggu...
Nabila Fadya
Nabila Fadya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Perempuan yang menyukai musik dan hujan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikotomi Kendali: Sebuah Prinsip Filosofi yang Membuat Hidupmu Lebih Tentram

19 Desember 2023   21:07 Diperbarui: 19 Desember 2023   22:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stoisisme merupakan suatu prinsip yang digunakan untuk mengendalikan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Prinsip ini mengajarkan kita untuk terus berpikir positif, memikirkan hal yang memang bisa kita usahakan.

Tujuan dari prinip stoisisme sendiri ialah mendapatkan hidup yang tentram dengan rasa bebas dari emosi negatif. Rasanya hidup akan sangat melelahkan jika kita terus-terusan berada dalam arus yang selalu membawa pikiran kita entah sampai pada tepian yang mana. Pasti akan ada banyak hal yang akan mempengaruhi kita dalam berpikir dan bertindak. Kita semua tahu, bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan mendapatkan banyak kritikan dari orang lain. Disini lah stoisisme bekerja karena sejatinya manusia hanya memiliki dua tangan dan dua telinga. Dua tangan kita tidak akan mampu menutup mulut meraka, dua tangan kita haya mampu menutup dua telinga yang kita punya.

Salah satu cara yang bisa kita dapatkan untuk memperoleh ketentraman dalam hidup ialah dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Jelasnya, ada dua prinsip dalam hidup yang selalu berjalan beriringan bersama kita. Yang pertama ialah hal yang berada di bawah kendali kita dan hal yang berada di luar kendali kita.

Menurut Henry Manampiring dalam bukunya yang berjudul Filosofi Teras, ada banyak hal yang berada di bawah kendali kita, begitupun juga hal yang berada di luar kendali kita. Contoh hal yang berada di bawah kendali kita ialah bagaimana persepsi kita dibentuk, keinginan kita, tujuan kita, dan segala sesuatu yang merupakan prinsip dan tindakan kita sendiri.  Sedangkan hal-hal yang tidak berada di luar kendali kita ialah tindakan orang lain, opini orang lain, reputasi orang lain, kesehatan kita, kekayaan kita, kondisi kita saat lahir, dan berbagai peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita.

Ada beberapa hal yang berada di luar kendali kita mengenai kekayaan dan kesehatan. Mungkin awalnya kita berfikir bahwa dua hal tersebut datang karena usaha yang telah kita lakukan. Memang benar, kekayaan dan kesehatan memang datang dari usaha yang telah kita lakukan. Namun dalam hal ini, kita perlu memahami bahwa suatu kendali bukan hanya mengenai kemampuan kita dalam memperoleh hal tersebut, namun juga bagaimana cara kita mempertahankan hal tersebut. Bukankah kedua hal tersebut bisa saja lenyap kapan saja, bukan? Kekayaan dan kesehatan memang bisa kita peroleh dengan usaha kita, namun mempertahankannya juga tidak semudah itu.  

Prinsip ini mengajarkan bahwa kebahagiaan datang dari dalam diri kita dengan melalui hal-hal yang berada di bawah kendali kita. Tidak menggantungkan kebahagian kepada hal-hal yang berada di luar kendali kita, seperti persepsi orang lain, opini orang lain, status, kekayaan dan hal lainnya yang berada di luar kendali kita. Bahagia yang sesungguhnya ialah bahagia karena diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun