Komunikasi menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu atau menuju kesepahaman. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, memerlukan komunikasi untuk dapat membantu memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain, manusia senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya karena saling membutuhkan.
Dalam lingkungan pertemanan, komunikasi dibutuhkan untuk mengenal diri dan sifat masing-masing teman, menyampaikan pendapat, membantu memecahkan permasalahan yang ada didalam pertemanan tersebut atau sekedar bercerita. Dalam proses komunikasi yang dilakukan tentunya terdapat permasalahan yang menjadi hambatan dalam berkomunikasi. Kita dalam berteman cenderung takut untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan dan diinginkan karena takut menyinggung perasaan juga takut berakhir dalam konflik yang menyebabkan perpecahan. Oleh sebab itu, agar interaksi dan komunikasi tersebut berjalan dengan yang seharusnya, perlu dilakukan komunikasi secara asertif di dalam pertemanan.
Asertif adalah suatu kemampuan atau keterampilan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007). Artinya mampu mengekspresikan diri tanpa menyinggung hak orang lain.
Kemampuan menjadi seseorang yang asertif sangat diperlukan dalam suatu hubungan sosial, termasuk pertemanan. Komunikasi asertif dapat dilihat dari keterlibatan seseorang memberikan suatu pendapat dalam diskusi. Ketika terjadi perbedaan pendapat ia tidak memaksakan temannya untuk sependapat dengan dirinya. Contoh lain, pada saat seorang teman mengajak pergi dan ingin menolak karena ada urusan lain yang lebih penting. Dengan memiliki sikap asertif, ia berani jujur untuk mengungkapkan penolakannya dengan baik. Tidak merasa "tidak enakan" ataupun kesulitan menolak apabila ada hal yang tidak disetujui yang dapat menyebabkan konflik dengan diri sendiri.
Lalu, apa saja manfaat dari menerapkan komunikasi asertif dalam pertemanan?
Berikut beberapa manfaat dari menerapkan komunikasi asertif dalam pertemanan, antara lain:
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Mengurangi rasa cemas dan stress, karena berani untuk mengungkapkan segala hal tanpa ada yang dipendam
- Lebih saling menghormati dan menghargai antar teman
- Meningkatkan komunikasi yang lebih efektif dalam hubungan pertemanan
- Menciptakan hubungan pertemanan yang lebih jujur dan terbuka
- Memudahkan mengatasi konflik dalam hubungan pertemanan
- Hubungan pertemanan menjadi awet dan lebih lama
Memang tidak mudah menjadi seseorang yang asertif. Namun hal tersebut dapat dipelajari dan dilatih. Dengan mencari tahu cara untuk dapat menyampaikan apa yang menjadi keinginan kita dengan baik adalah sebuah langkah awal memunculkan sikap asertif dalam diri. Pengalaman dan pelatihan tentunya dapat memberi kita sebuah pelajaran agar dapat bersikap asertif dengan lebih baik kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H