Mohon tunggu...
Nabila Dwi Ariati
Nabila Dwi Ariati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Semester 3, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Pendidikan IPS, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Mengalami Tantrum, Jangan Buru-buru Marah! Ini Penyebabnya

21 Oktober 2023   16:49 Diperbarui: 21 Oktober 2023   16:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantrum merupakan perilaku yang sering terjadi pada anak-anak, terutama pada anak usia 2-7 tahun.
Tantrum pada anak biasanya ditandai dengan perilaku marah, menangis, berteriak, atau bahkan memukul.
Menurut Piaget anak dalam rentang usia 2-7 tahun merupakan anak-anak yang menginjak fase praoperasional. Pada fase atau tahapan praoperasional ini anak-anak sedang dalam tahapan belajar.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan tantrum pada anak, salah satunya adalah egosentris.
Egosentris adalah sifat yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat perhatian dan tidak mampu memahami perspektif orang lain.
Fase egosentris atau muncul rasa ke-akuan biasanya dimulai saat anak-anak menginjak usia 3 tahun.
Anak yang egosentris cenderung merasa bahwa mereka adalah satu-satunya orang yang penting di dunia.
Mereka juga cenderung sulit untuk memahami bahwa orang lain memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari mereka.
Ketika anak yang egosentris tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka mungkin akan mengalami tantrum.
 Tantrum ini merupakan cara mereka untuk mengekspresikan kemarahan dan frustrasi mereka.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi tantrum pada anak yang egosentris:
1. Tenangkan diri Anda terlebih dahulu.
Saat anak Anda sedang tantrum, penting bagi Anda untuk tetap tenang. Jika Anda juga ikut marah, tantrum anak Anda hanya akan semakin parah.
2. Pahami penyebab tantrum anak Anda
Cobalah untuk memahami apa yang menyebabkan anak Anda tantrum. Apakah mereka merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman? Setelah Anda memahami penyebabnya, Anda dapat mencoba untuk mengatasinya.
3. Beri anak Anda pilihan
Anak yang egosentris sering kali merasa sulit untuk menerima "tidak" sebagai jawaban. Untuk menghindari tantrum, cobalah untuk memberi anak Anda pilihan. Misalnya, jika anak Anda ingin makan es krim, Anda bisa memberinya pilihan antara es krim cokelat atau es krim vanila.
4. Abaikan tantrum anak Anda
Jika anak Anda tantrum karena ingin mendapatkan perhatian, cobalah untuk mengabaikannya. Jika Anda terus memberikan perhatian kepada anak Anda saat mereka tantrum, mereka akan belajar bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian.
5. Ajarkan anak Anda cara untuk mengelola emosi mereka
Saat anak Anda mulai tenang, ajak mereka untuk membicarakan apa yang terjadi. Ajarkan mereka cara untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.
Dengan memahami penyebab tantrum dan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membantu anak Anda mengatasi tantrum dan mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun