Mohon tunggu...
Maulida WahyuMadiatri
Maulida WahyuMadiatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Untidar Teliti Gulma Kirinyuh untuk Turunkan Kolestrol Daging

12 Juli 2024   10:28 Diperbarui: 12 Juli 2024   10:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi tim PKM-RE Untidar 2024

Daun kirinyuh, mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Namun, coba kita perhatikan gambarnya, ternyata sangat familiar.

Daun kirinyuh (Chromolaena odorata) atau dikenal dengan daun komba-komba ini telah
tersebar di Indonesia sejak tahun 1910-an. Daun kirinyuh merupakan tanaman gulma yang
banyak dijumpai di lahan kosong maupun semak-semak di pinggir jalan. Tanaman ini
cenderung memiliki pertumbuhan yang lebat dengan daya tahan yang cukup kuat. Meskipun
telah ditebangi tanaman ini dapat tumbuh kembali dengan cepat. Sebagian besar, gulma
dianggap sebagai tanaman pengganggu yang dapat merugikan. Begitu juga dengan kirinyuh,
tanaman ini dapat mengurangi daya tampung dari lahan penggembalaan, bahkan menurut
Jumain et al. (2018) penggunaan ekstrak kirinyuh dengan dosis tertentu dapat menyebabkan
keracunan.

Daun kirinyuh tidak hanya bersifat merugikan, apabila ditinjau dari kelebihannya, tanaman ini
memiliki beberapa kandungan yang dapat dimanfaatkan. Senyawa utama yang terkandung
didalamnya yaitu tanin, fenol, saponin, flavonoid dan steroid. Senyawa aktif berupa flavonoid
pada daun kirinyuh berpotensi menurunkan kadar kolestrol darah. Sistem kerjanya, senyawa
tersebut berperan sebagai antikolesterol yang mampu menghambat sintesis kolestrol dan enzim
xantin oksidase maupun reaksi superoksidla. Kemampuan daun kirinyuh dalam menurunkan
kadar kolestrol darah telah dibuktikan oleh penelitian Koban et al. (2019), bahwa pemberian
ekstrak kirinyuh sebanyak 0,5% dapat menurunkan kadar kolestrol total pada tikus putih galur
wistar yang diberi diet lemak tinggi sebanyak 60 mg/BB tikus. Dalam hal ini, pemanfaatan
daun kirinyuh sebagai bahan alam alternatif untuk kesehatan, dapat meningkatkan nilai guna
serta bernilai ekonomis.

Tim Riset PKM-RE Universitas Tidar melakukan penelitian dengan memanfaatkan ekstrak
daun kirinyuh sebagai feed additive untuk menurunkan kadar kolestrol dengan indikator
pengamatannya berupa kadar HDL, LDL serta trigliserida dalam darah Itik Peking. Itik Peking
merupakan salah satu itik pedaging yang memiliki produktivitas tinggi. Kemampuannya dalam
mengonversi ransum sangat baik, dengan waktu yang relatif singkat, bobot badan itik
mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Namun, tingginya kandungan lemak pada Itik
Peking berdampak pada penurunan konsumen Itik Peking. Masyarakat cenderung enggan
untuk mengonsumsi daging tersebut dan lebih memilih daging lainnya. Oleh karena itu, sebagai
upaya untuk meningkatkan konsumsi daging Itik Peking, kandungan lemak dalam daging
tersebut perlu diturunkan. Salah satu cara yang dapat diterapkan yaitu dengan penambahan
tanaman obat lokal berupa daun kirinyuh dalam pakan Itik Peking. Kadar lemak daging
berkorelasi positif terhadap kadar kolestrol. Sehingga, dengan kemampuan daun kirinyuh
dalam menurunkan kadar kolestrol diharapkan dapat menghasilkan daging Itik Peking rendah
lemak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun