Mohon tunggu...
Nabila Chumairotunnisa
Nabila Chumairotunnisa Mohon Tunggu... mahasiswa

saya menyukai sesuatu yang menarik dan unik, saya suka menulis tapi,ada kalanya saya bingung mau menulis apa wkwkw

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ilmu Tak Terbatas oleh Wilayah

1 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 1 Desember 2024   12:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fahira Rahma. Perempuan dengan segudang prestasi yang dimilikinya mampu mengantarkan dirinya menuju universitas yang ia impian dari dulu. Fara menatap jendela dengan tatapan kosong, menelusuri memori-memori dulu dimana ibu-Nya masih disampingnya, bagaimana perjuangannya menuntut ilmu dan belajar sungguh-sungguh, hingga sekarang ia bisa menimba ilmu di Universitas al-Azhar Cairo. 

3 tahun yang lalu

Tok..tok..tok..."permisi bu saya mau memanggil Fahira Rahma" Izin bu Marni kepada Bu indah yang sedang mengajar. Fara mengangkat tangannya, "saya tunggu di Kantor BK yah, Terima kasih bu Indah, saya permisi dulu" Pamit bu Marni yang dibalas senyum oleh bu Indah. Fara segera meminta izin kepada bu Indah dan beliau pun mengizinkannya. 

Di kantor BK

Tok.. Tok.. Tok.. 

Fara masuk dengan sopan menuju Kntor BK setelah mengetuk pintu. "Duduk dulu Fara" Ucap bu Marni. Lalu beliau duduk disamping Fara. "Jadi gini Far, kemarin kamu kan mengajukan surat Beasiswa untuk ke luar negri yah? " Tanya bu Marni kepada Fara. Mendengar itu Fara mengangguk dengan jantung yang terpacu sangat cepat dan gelisah tak menentu. Bu Marni tersenyum kemudian memegang kedua telapak tangan Fara menenangkan. "Kamu lulus dan berhak mendapatkan beasiswa itu Fara, apalagi dengan prestasi-prestasi yang sudah kamu raih selama ini" Jelas bu Mirna, seketika air mata Fara menetes tanpa aba-aba. 

Bu Mirna tersenyum dan mengusap punggung Fara lembut, beliau juga bangga dengan pencapaian Fara selama ini. "Beneran bu? Ini Fara beneran diterima? " Tanya Fara tak percaya, Bu Mirna tersenyum dan mengangguk. "Kamu segera beri tahu orangtuamu ya nak, konfirmasi dan suruh mereka tanda tangan. Ibu tunggu surat persetujuan dari orangtua kamu secepatnya" Ucap bu Mirna. 

Pulang sekolah

Fara melamun sendirian dikamar dengan menatap atap, memikirkan apakah ia akan mengambil beasiswa tersebut? Bagaimana dengan ibu-Nya yang sedang sakit sekarang? Siapa yang akan merawatnya?. Pikiran Fara berkecamuk. "Mikirin apa sih nak? " Fara terkejut dengan kedatangan sang ibu secara tiba-tiba. "Ehh ibuu, hehehe enggak kok bu Fara ga lagi mikirin apa-apa. Ibu udah minum obat? " Tanya Fara mencoba mengalihkan pembicaraan. Ibu tersenyum tulus "kamu itu ga bisa bohong kalau sama ibu, hubungan batin ibu sama anak itu kuat" Jelas ibu dengan menyentuh hidung Fara. 

Fara memeluk ibu-Nya erat, "Ibu, Fara dapat beasiswa ke kampus impian Fara di Mesir sana bu. Fara seneng banget tapi, Fara gak mau ninggalin ibu sendirian di sini" Keluh Fara. " Ibu yang mendengar itu menghela nafas "Nak, lihat ibu" Ucap Ibu sembari mengangkat dagu Fara. "Menuntut ilmu itu wajib, perempuan itu harus disibukan dengan ilmu itu lebih bermanfaat dari pada nanti kamu disibukkan dengan cinta.

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.Ini hadist yang bisa kita ambil nak, bahwa kita itu diwajibkan menuntut ilmu bahkan sampai ke negri cina, ibu disini masih ada pak De mu yang bisa mengurus ibu,kamu jangan khawatir. Kamu ambil yah beasiswa itu.." Ibu berusaha meyakinkan Fara tentang keputusan apa yang ia ambil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun