Mohon tunggu...
Nabila Ayu Andiarti
Nabila Ayu Andiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai..

Hidup tidaklah untuk berkompetisi melainkan ikuti alurmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Strategi Pemasaran, KKN-P UMSIDA di UMKM Pandai Besi Desa Grabagan

21 Maret 2021   14:05 Diperbarui: 21 Maret 2021   16:21 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kelompok 33 kuliah kerja nyata pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melakukan survei di UMKM pandai besi Bapak Kumari . Usaha pandai besi Bapak Kumari telah berdiri secara turun menurun selama 35 tahun dan pandai besi Bapak Kumari ini adalah salah satu usaha mikro kecil dari 50 pandai besi lainnya di desa Grabagan, Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, namun lambat laun usaha mikro kecil ini hanya menyisakan dua UMKM pandai besi di desa Grabagan .

Erinda Ambarani selaku ketua kelompok 33 KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di desa Grabagan, Kecamatan tulangan, Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan strategi pemasaran pada UMKM pandai besi bapak Kumari, dikarenakan peminat usaha mikro kecil ini semakin menurun . Usaha " UMKM pandai besi bapak Kumari ini seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah karena mampu menampung tenaga kerja." ujar Erinda. Kegiatan ini juga didukung oleh Kepala Desa Grabagan yakni Bapak Purnomo." kegiatan KKN-P di desa Grabagan ini juga selalu memperhatikan protokol kesehatan yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak , dan mencuci tangan." ucap Bapak Purnomo selaku kepala desa Grabagan.

Jika dilihat dari sisi pengelolaannya, pandai besi tersebut sudah menggunakan penerapan manajemen yang baik dan profesional dari sebelumnya yang hanya menggunakan alat manual, sehingga pandai besi Pak Kumari ini termasuk usaha kecil menengah (UKM) yang semestinya mendapat perhatian dari pemerintah karena mampu menampung tenaga kerja dengan tingkat ketrampilan yang rendah. Sebelum tahun 2020 Pandai besi Pak Kumari menerima pesanan dengan jumlah yang tidak sedikit, contohnya alat pertanian seperti cangkul, sabit dan lain sebagainya, bahkan ada juga pemesanan alat pertanian ini dari luar kota hingga luar pulau. Namun sejak adanya pandemi COVID-19 ini Pak Kumari mengalami penurunan pemesanan alat pertanian yang dapat dikatakan hampir 50%, sehingga penghasilan yang diperoleh Pak Kumari juga menurun. Tidak hanya itu, pak kumari juga mengalami kerugian karna harga bahan baku yang melambung tinggi.

Selasa (23/02/2021), Menurut kelompok kuliah kerja pencerahan (KKN-P) sistem pengolahan pandai besi bapak Kumari telah menggunakan penerapan manajemen yang baik , secara profesional dan modern dari sebelumnya yang hanya menggunakan alat manual. Tidak hanya dari sisi pengolahannya saja usaha pandai besi bapak Kumari ini dapat meraup untung mulai dari Rp500.000 hingga Rp700.000 per hari, Namun pada tahun 2020 bapak Kumari hanya menerima pesanan dengan jumlah sedikit sehingga mengalami kerugian hampir sebanyak 50% dikarenakan adanya pandemi covid-19 ini .

Tangkapan Layar Sumber: google.com/PandeBesiPakKumari
Tangkapan Layar Sumber: google.com/PandeBesiPakKumari
Berdasarkan hasil survei di UMKM pandai besi bapak Kumari ini . Kelompok 33 kuliah kerja nyata pencerahan ( KKN-P ) akan meningkatkan UMKM pandai besi bapak Kumari dengan menambahkan lokasi UMKM pandai besi bapak Kumari ke dalam google maps ( 8 maret 2021 ) serta membuatkan plakat jalan , dikarenakan lokasi pandai besi bapak Kumari ini tidak memiliki tempat yang strategis untuk mengembangkan usahanya. Dengan cara ini kami berharap bapak Kumari dapat lebih mudah mendapatkan konsumen serta para konsumen dapat lebih mudah mengetahui lokasi tempat UMKM pandai besi bapak Kumari ini.


Penulis : 

Nabila Ayu Andiarti

Ridha Tuahta Maharany Munthe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun