Mohon tunggu...
Nabila Awalia
Nabila Awalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siliwangi

Mahasiswa tingkat 2 prodi pendidikan Sejarah di Universitas Siliwangi yang menyukai dunia literasi. Saat ini, penulis juga aktif sebagai salah satu relawan pengajar di DTA setempat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend Vintage & Retro Sebagai Bagian dari Konsep Sejarah

10 Januari 2024   12:20 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trend Vintage dan retro belum lama ini kembali menjadi trend dan pembahasan yang booming di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Banyak yang mengambil inspirasi dari gaya vintage dan retro ini untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam gaya berpakaian, desain dan tata rumah, fashion, serta tempat tempat wisata. Hal ini tentunya merupakan sesuatu yang menarik bagi masyarakat, karena selain bisa dinikmati oleh kalangan kaum muda, kaum tua pun bisa menikmatinya karena konsep ini merupakan pengulangan dari apa yang pernah terjadi.
Lantas, apa sebenarnya konsep vintage dan retro tersebut? Menurut seorang desainer bernama Emily Chalmer, gaya vintage adalah gaya yang trend di tahun 1920-1970 yang merupakan gaya berkesan kuno dan sederhana yang dipergunakan untuk tujuan mengenang masa kecil. Gaya vintage ini identik dengan motif bunga, polkadot atau garis. Dress sederhana, serta warna-warna yang lembut dan hangat. Seperti warna merah muda, peach, tosca, dan lainnya.
Sementara retro adalah konsep atau gaya yang trend di era 1970 - 1990 yang merupakan gaya yang jauh lebih berwarna dan berani. Hal ini berkaitan dengan simbol bahwa masyarakat dunia telah lepas dari Perang dunia. Gaya vintage ini identik dengan sesuatu yang nyentrik. Seperti padu padan celana gombrang, motif motif berani serta warna-warna yang terang.
Jika dikaji dari unsur sejarahnya, konsep vintage dan retro ini berkaitan erat dengan konsep ruang dan waktu yang ada dalam sejarah. Konsep ini juga berkaitan dengan manusia sebagai objeknya.
Dalam konsep ruang dan waktu sendiri, terdapat empat konsep waktu esensial yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo. Yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Jika dikaji dari empat konsep waktu esensial yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo, maka trend gaya vintage dan retro ini sangat erat kaitannya dengan konsep pengulangan.
Gaya vintage dan retro yang dulu trend di kalangan masyarakat pada era perang dunia pertama dan kedua, sekarang kembali di gandrungi oleh masyarakat di waktu yang berbeda. Maka peristiwa ini merupakan bagian dari konsep pengulangan yang ada dalam Sejarah. Walaupun dengan waktu dan dimensi manusia yang berbeda.
Maka dari itu, tidak mustahil bahwa suatu peristiwa sejarah akan terulang di masa depan walaupun dengan kondisi yang berbeda. Karena sejatinya, manusia terus mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan selalu belajar dari apa yang dilewatinya. Maka jika hal tersebut baik, manusia akan sangat mungkin mengulanginya sehingga konsep pengulangan tersebut terjadi. Tidak hanya dalam peristiwa politik saja, tapi juga dalam kehidupan dan kebudayaan manusia sehari-harinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun