Teori Behavioristik
Teori Behavioristik merupakan Teori yang mempelajari mengenai perilaku manusia. Fokus dalam Teori Behavioristik ini lebih menekankan terhadap perubahan tingkah laku manusia. Perspektif behavioristik berfokus pada peran belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan stimulus yang menimbulkan suatu perilaku reaksi. Dalam teori behavioristik, tingkah laku sepenuhnya diatur dalam aturan, bisa diramalkan, serta bisa ditentukan.Â
Teori ini menjelaskan bahwa tingkah laku keterlibatan seseorang karena mereka telah mempelajarinya terlebih dahulu melalui pengalaman. Teori Belajar Behavioristik menekankan pembelajaran seseorang berkaitan dengan peristiwa lingkungan. Maka dari itu, lingkungan lah yang memiliki peran penting dan berkaitan erat dengan proses pembelajaran.Â
Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu karena mereka telah mempelajarinya, melalui pengalaman-pengalaman terdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut dengan hadiah. Seseorang menghentikan suatu tingkah laku, mungkin karena tingkah laku tersebut belum diberi hadiah atau telah mendapat hukuman. Karena semua tingkah laku yang baik bermanfaat ataupun yang merusak, merupakan tingkah laku yang dipelajari.(Eni Fariyatul & Istikomah, 2016).Â
Prinsip Teori Belajar Behavioristik yaitu:
Perubahan Perilaku pada Individu menandakan sebuah pembelajaran
Prinsip utama dalam teori Belajar behavioristik yaitu perubahan perilaku yang terjadi pada individu menandakan terjadinya pembelajaran. Jika seseorang mengalami suatu perubahan perilaku dalam dirinya setelah mengalami pengalaman, maka seseorang tersebut telah belajar sesuatu.
Fokus pada stimulus dan Respon
Teori Belajar Behavioristik menekankan stimulus dan Respon dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran dapat terjadi ketika seseorang merespon stimulus yang ada di lingkungannya
Penguatan (Reinforcement)
Dalam Teori Behavioristik penguatan merupakan kunci dari teori ini. Penguatan dapat berupa imbalan positif atau negatif yang diberikan setelah perilaku tertentu terjadi. Imbalan positif dapat menimbulkan kemungkinan seseorang melakukan perilaku tersebut terulang di waktu yang akan datang, sementara itu imbalan negatifdapat  menimbulkan kemungkinan seseorang mengurangi perilaku tersebut di waktu yang akan datang.