Mohon tunggu...
Nabila Asyifa Putri
Nabila Asyifa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Spread love and kindness

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Parasite yang Mengangkat Isu Sosial

15 September 2024   23:39 Diperbarui: 16 September 2024   01:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parasite merupakan kdrama yang rilis pada 2019 silam dan disutradarai oleh Bong Joon-ho. Parasite berhasil menjadi perbincangan dengan popularitasnya yang meningkat disosial media dan menjadi rekomendasi film terbaik dengan meraih sejumlah penghargaan. Film bergenre thriller, komedi, dan horor yang berdurasi dua jam dua belas menit ini mengangkat kisah keluarga yang menggambarkan kesenjangan sosial.

Parasite berkisah tentang keluarga Kim Ki Taek dengan kehidupan sederhana yang tinggal dirumah yang sangat sederhana. Mereka bekerja sebagai pelipat kotak pizza dan melakukan pekerjaan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Suatu saat, anak pertama Kim Ki Taek, yaitu Kim Ki Wo mendapat tawaran pekerjaan menjadi seorang guru privat untuk seorang gadis dari keluarga kaya raya. Tanpa berpikir panjang, Kim Ki Wo menerima tawaran tersebut. Nyonya Park mewawancarai Kim Ki Wo dan memberi kepercayaan kepada Kim Ki Wo sebagai guru les privat untuk anaknya. Dari sinilah awal konflik untuk alur cerita selanjutnya.

Melihat celah tersebut yang dapat menjadi sebuah kesempatan untuk maju dari kehidupan sebelumnya, keluarga Kim berangsur-angsur berusaha saling mendorong anggota keluarga mereka untuk dapat bekerja dikeluarga Park dan berbohong sebagai penyedia jasa professional yang tidak saling kenal. Segala cara kotor mereka lakukan untuk mendapat apa yang diinginkan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Kim Ki Wo memanfaatkan kesempatan dengan merekomendasikan saudari perempuannya, yaitu Ki-Jeong untuk menjadi guru seni untuk Da Song, gadis perempuan keluarga Park. Kemudian, Ki-Jeong memfitnah sopir keluarga Park demi memberi kesempatan kepada sang ayah agar dapat bekerja dikeluarga Park. Keluarga Park pun mengusir sopir tersebut dan menggantinya dengan Kim Ki Taek. Dan terakhir, Kim Ki Taek bersekongkol dengan kedua anaknya untuk memasukkan sang ibu, Chung-suk menjadi asisten rumah tangga dengan kelicikannya.

Suatu hari, keluarga Park meninggalkan rumah mewahnya. Keluarga Kim bersenang-senang dengan menikmati fasilitas mewah rumah keluarga Park. Namun tiba-tiba, mantan asisten rumah tangga keluarga Park, yaitu Mun-gwang meminta izin masuk kepada Chung-suk untuk mengambil sesuatu. Tanpa disangka, Mun-gwang menunjukkan sebuah bungker yang dimana tempat suaminya bersembunyi dari jeratan rentenir. Chung-Suk ingin melaporkan kepolisi terkait hal tersebut namun saat itu juga kebohongan keluarga Kim terbongkar. Mun-gwang memanfaatkan kesempatan dengan merekam keluarga kim yang sedang menikmati fasilitas mewah rumah keluarga Park. Secara tiba-tiba, Keluarga Park membatalkan liburannya dan kembali kerumah yang mengundang kepanikan keluarga Kim dan Mun-gwang. Keluarga Kim pun menyekap Mun-gwang dan suaminya dibungker dengan kasar sehingga membuat Mun-gwang tewas ditempat.

Pada hari ulang tahun Da-song, Keluarga Park menggelar pesta ulang tahun dan mengundang beberapa temannya termasuk keluarga Kim. Geun-sae, suami Mun-gwang mencoba balas dendam atas kematian istrinya. Ia mengambil pisau dapur dan menusuk Ki-jeong dihadapan para tamu dan terjadilah kerusuhan. Atas kerusuhan tersebut, Ki-jeong, Geun-sae, dan Dong-ik tewas. Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, Ki-wo dan ibunya dihukum dengan atas penipuan, sementara Ki-jeong tewas dan Ki-taek menghilang. Ki-woo terus mematai-matai rumah keluarga Park yang telah dijual dan melihat kode Morse dari lampu yang berkedip-kedip yang diartikan sebagai sebuh pesan dari Ki-taek yang bersembunyi di bungker. Ki-woo menulis surat kepada ayahnya dan bersumpah bahwa suatu hari ia akan mendapatkan uang yang cukup untuk membeli rumah dan menyatukan keluarga Kim kembali.

Film ini membawa banyak kelebihan dibandingkan dengan kekurangan. Judul yang seakan menjebak namun begitu menonton filmnya, ternyata judul tersebut mengandung banyak makna dari ceritanya. Film ini menekankan pada kesenjangan sosial dimana ketidakadilan kehidupan pada aspek ekonomi yang berujung kejahatan dengan membenarkan segala cara kotor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia menjadi parasit manusia lain yang dianggap menguntungkan dimana alasan melakukan hal tersebut terlihat lumrah dan dimaklumi sehingga film ini berhasil membuat  penonton mendapat sudut pandang yang berbeda akan ketimpangan sosial untuk memahami latar belakang dari perbuatan keluarga Kim. Adegan film ini pun tidak dapat ditebak yang membuat penonton dimainkan perasaannya dengan adegan yang semula tenang tiba-tiba menjadi menegangkan dan ikut merasakan kepanikan saat keluarga Park yang tiba-tiba membatalkan liburannya dan kembali kerumahnya disaat keluarga Kim sedang berpesta pora menikmati fasilitas rumah keluarga Park. Uniknya film ini menyatukan genre komedi gelap maupun terang, drama, thriller, horor dengan pewarnaannya yang dikemas menjadi satu.

Film ini hanya menampilkan sedikit kekurangan. Akting pemain film dengan beberapa ekspresinya yang terlihat kurang menjiwai. Karna film ini lebih mengarah kedrama dan hanya sedikit dengan beberapa adegan thriller,  mungkin film ini terkesan membosankan bagi seseorang yang menyukai genre thriller.

Film ini menekankan pada kesenjangan sosial antara kehidupan keluarga Kim yang penuh dengan keprihatinan dan keluarga Park yang penuh dengan kebahagiaan. Keluarga Kim yang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya ditengah adanya kesempatan untuk maju dari kehidupan sebelumnya namun mendapatkan kesempatan tersebut dengan cara yang kotor. Film ini sangat bagus untuk ditonton karna  yang pastinya mendapatkan pembelajaran dari kisahnya dan menampilkan perspektif yang berbeda sehingga kita bisa menggunakan berbagai perspektif untuk memandang sesuatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun