Mohon tunggu...
putri nabila
putri nabila Mohon Tunggu... Lainnya - putrinabilaapril

putrinabila

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Mandi Safar di Kepulauan Riau

2 Mei 2020   18:58 Diperbarui: 2 Mei 2020   18:53 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau lingga adalah pulau terbesar dikepulauan lingga, Indonesia. Pulau ini terletak di selatan Kepulawan Riau di lepas pantai timur sumatra. Pulau lainnya disini adalah dabo dan singkep. Mayoritas dari masyarakat dipulau ini adalah bersuku Melayu, hal ini menyebabkan masih terjaganya kebudayaan melayu yang masih dilestarikan sampai sekarang.

Tempat objek wisata di pulau Lingga kepulauan riau, seperti pantai dan air terjun bakalan ramai dikunjungin oleh masyarakan setempat untuk melaksanakan mandi safar. Mandi safar adalah salah satu tradisi lama melayu hingga kini masih terjaga eksistensinya di kabupaten lingga. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun bahkan sejak zaman sultan dahulu. Tradisi ini dilakukan setiap tahun di bulan safar dalam hitungan tahun Hijriyah.

Sesuai namanya, tradisi ini dilakukan dengan acara mandi dengan tujuan untuk menolak bala. Saat ini kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang laksanakan, dikarenakan berpotensi menjadi objek wisata baru yang sangat menarik khusunya objek wisata sejarah dan budaya. Sekaligus untuk meningkatkan silahturahmi, baik antar tetangga maupun dengan keluarga lainnya. Makna lain dari mandi safar ini sendiri adalah sebagi sarana untuk intropeksi diri.

Baik secara lahiriyah maupun secara batin dan mengharapkan ridho Allah SWT. Sekaligus untuk melestarikan budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini umumnya dilakukan secara berkelompok de tempat pemandian umum atau di sekitar masjid masjid yang ada. Pada tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya dikarenakan tradisi ini dilakukan digedung LAM (Lembaga Adat Melayu) di kabupaten  lingga.

Sebelum melaksanakan mandi safar, akan diadakan pawai atau arak arakan peserta mandi safar. Yang dilakukan dari pintu gerbang jalan memasukin museum , hingga ke Balai Adat LAM Lingga. Tak sampai disitu, rencananya pada pelaksanaan tahun ini akan dihadiri tamu tamu dari luar negri. Hal ini dilakukan sebagai promosi dan menjadikan mandi safar sebagai salah satu agenda wisata di Kabupaten Lingga.

Tentunya hal ini membuat para pelancong datang kepulau ini untuk melihat tradisi setahun sekali tersebut. Sebagai objek wisata tradisi dan sejara, hal ini menyababkan tinggnya pendapatan warga atas acara tersebut karena selain acara tradisinya yang untuk makanan khas  daerah lingga juga sangat unik dan bermacam, serta berbagai pernak pernik juga sangat diminati. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat mendapatkan keuntungan dalam mencari pendapatan. 

       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun