Mohon tunggu...
Alya NabilaDamayanti
Alya NabilaDamayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa kesehatan dengan hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Banyak Remaja Mengalami Diabetes Melitus Tipe 2

29 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 29 Mei 2023   08:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020, sebanyak 70% kematian di dunia disebabkan oleh adanya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus. WHO juga menerangkan bahwa kasus kematian ini dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular dan juga penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin dan kerja insulin pada tubuh manusia. Artinya, tubuh tidak memiliki kemampuan untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah pada tubuh manusia. Diabetes melitus juga merupakan penyakit degeneratif dimana nantinya seseorang dengan penyakit diabetes melitus ini mengalami kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu dengan risiko komplikasi yang berbahaya tentunya.

Diabetes Melitus dibagi menjadi beberapa tipe yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM tipe lainnya.  Diabetes Melitus yang biasa menyerang pada remaja yakni Diabetes Melitus Tipe 1 yang disebabkan karena sel beta pancreas menghasilkan hormon insulin yang sedikit, DM tipe 1 ini biasanya terjadi karena faktor keturunan dan autoimun. Namun, tak menutup kemungkinan juga DM tipe 2 menyerang pada usia remaja karena pada usia remaja ini lah seseorang mengalami konsumtif tinggi, hampir seluruh remaja cenderung mengonsumsi berbagai jenis kuliner tanpa mempertimbangkan nilai gizi dan tak mempedulikan pola hidup sehat.

 Penyebab remaja terserang penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 :

  • Pola makan tidak sehat

Seringnya remaja mengonsumsi makanan junkfood dimana junkfood ini merupakan makanan yang rendah gizi dan cenderung memiliki kadar lemak yang tinggi. Selain itu, remaja juga cenderung konsumsi makanan fastfood yakni makanan cepat saji. Walaupun makanan cepat saji ini kaya akan karbohidrat, namun ditinjau dari segi gizi lainnya fastfood memiliki gizi yang sedikit juga. Oleh karena itu bailk junkfood maupun fastfood tidak baik untuk kesehatan tubuh khususnya kesehatan hormon insulin.

  • Pola hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol 

Beberapa kandungan dalam rokok dan alkohol dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga sel-sel di dalam tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik. Contohnya nikotin dan bahan kimia aktif pada rokok ini dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh sehingga hormon insulin mengalami resistensi.

  • Obesitas 

Obesitas ini juga permasalahan yang sering dijumpai pada kalangan remaja. Obesitas ini terjadi karena pola hidup remaja tidak sehat seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, konsumsi makanan junkfood dan fastfood sehingga tubuh cenderung sulit mengontrol hormon insulin dalam tubuh. Selain itu, obesitas juga dipicu karena kurangnya remaja untuk beraktivitas dan berolahraga.

Seseorang mengalami diabetes melitus dapat ditandai dengan rasa mudah lapar, mudah haus, pandangan sering kabur, mudah Lelah, meningkatnya jumlah urin saat buang air kecil, dan mengalami luka yang cenderung lama untuk kering serta sembuh.

Diabetes Melitus di usia remaja dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat , mengatur pola makan dan mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh, artinya remaja juga harus menghindari jenis-jenis makanan tidak sehat seperti junkfood dan fastfood. Selain itu, diabetes tipe 2 juga dapat dicegah dengan cara rajin beraktivitas dan berolahraga agar remaja memiliki badan yang tetap ideal.

Penulis : Alya Nabila Damayanti (Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Airlangga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun