Mohon tunggu...
Nabila Allodia Syakirah
Nabila Allodia Syakirah Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A student and full-time learner!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implikasi Ancaman Nuklir Korea Utara terhadap Stabilitas Global dan Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian

11 September 2024   16:58 Diperbarui: 11 September 2024   17:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Semenanjung Korea sudah lama menjadi salah satu kawasan paling rentan terhadap konflik, dengan program nuklir Korea Utara sebagai pusat permasalahan. Ketegangan yang diakibatkan oleh kebijakan nuklir negara tersebut terus meningkat, terutama setelah berbagai uji coba rudal dan senjata nuklir dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada awal 2023, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 dan beberapa rudal jarak pendek yang diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir taktis. Ancaman ini tidak hanya berdampak pada keamanan di kawasan Asia Timur, tetapi juga membawa implikasi serius terhadap stabilitas global.

Dalam konteks ini, peran Indonesia sebagai negara dengan kebijakan luar negeri bebas-aktif menjadi semakin penting. Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana dampak ancaman nuklir Korea Utara terhadap perdamaian dunia, serta menelaah bagaimana Indonesia, sebagai negara berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, dapat berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas.

Situasi geopolitik di Asia Timur semakin terpolarisasi. Di satu sisi, Korea Utara mempererat hubungan militernya dengan Rusia. Kedekatan strategis ini bisa memfasilitasi Korea Utara dalam mendapatkan dukungan teknologi atau militer, yang dapat mempercepat pengembangan senjata nuklirnya. Di sisi lain, negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang memperkuat aliansi dengan Amerika Serikat untuk membentuk perisai pertahanan yang lebih kuat menghadapi ancaman dari utara. Ketegangan ini memicu perlombaan senjata di kawasan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko konflik terbuka.

Kepentingan strategis dari negara-negara besar ini membuat Semenanjung Korea menjadi pusat tarik-menarik kekuatan global. Korea Utara menggunakan ancaman nuklir sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi internasional, sementara Amerika Serikat dan sekutunya berusaha menekan melalui sanksi ekonomi dan tekanan diplomatik. Misalnya, setelah Korea Utara melakukan tes ICBM Hwasong-15, Korea Selatan merespons dengan sanksi terhadap individu dan institusi yang terlibat dalam program nuklir Korea Utara. Situasi ini menciptakan dinamika geopolitik yang kompleks, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa memicu eskalasi konflik bersenjata yang lebih luas.

Ancaman nuklir Korea Utara tidak hanya memengaruhi stabilitas regional, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap tatanan dunia. Ketegangan di Semenanjung Korea berpotensi mengganggu rantai pasok global, terutama karena Asia Timur merupakan pusat dari banyak industri manufaktur dan teknologi dunia. Ketidakstabilan di kawasan ini juga bisa memperburuk kondisi ekonomi global yang sudah rentan pasca pandemi dan krisis energi.

Selain itu, perkembangan program nuklir Korea Utara dapat memicu efek domino yang mendorong negara-negara lain untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk pengembangan senjata nuklir. Ini akan merusak upaya global untuk mencegah proliferasi senjata pemusnah massal, serta menurunkan kepercayaan terhadap mekanisme internasional seperti Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Sebagai negara di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kepentingan strategis untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Meski jarak geografisnya jauh dari Semenanjung Korea, dampak dari ketegangan di kawasan tersebut bisa mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia, baik dari segi keamanan maupun ekonomi. Selain itu, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melindungi warga negara yang bekerja dan tinggal di Korea Selatan serta negara-negara sekitar.

Indonesia, melalui kebijakan luar negeri yang bebas-aktif, memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam mediasi dan diplomasi internasional. Seperti yang pernah ditunjukkan dalam berbagai forum internasional, Indonesia sering kali dianggap sebagai negara yang netral dan mampu menjadi jembatan dialog antara pihak-pihak yang bertikai. Dalam konteks krisis Korea Utara, Indonesia dapat menggunakan hubungan baiknya dengan berbagai negara besar, termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat, untuk mendorong dialog dan penyelesaian damai.

Untuk memperkuat peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, beberapa langkah strategis dapat diambil melalui jalur diplomasi, kerja sama internasional, dan perlindungan warga negara. Pertama, Indonesia perlu memperkuat perannya dalam forum-forum internasional seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di forum-forum ini, Indonesia dapat mendorong solusi damai atas konflik di Semenanjung Korea, sekaligus bekerja sama dengan negara-negara non-blok untuk memfasilitasi dialog multilateral yang konstruktif. Langkah ini penting agar Indonesia dapat membantu mengurangi ketegangan dan berkontribusi pada stabilitas global. 

Selain itu, Indonesia harus menyiapkan rencana kontingensi yang komprehensif guna melindungi warga negara Indonesia yang berada di Korea dan negara-negara sekitarnya. Ini termasuk menyiapkan mekanisme evakuasi darurat atau perlindungan ekstra bagi WNI di kawasan yang berisiko terkena dampak krisis. Persiapan ini esensial untuk memastikan keselamatan warga negara dalam situasi darurat.

Tidak hanya itu, penguatan kerja sama regional dalam menghadapi ancaman non-tradisional, seperti proliferasi senjata nuklir, juga sangat penting. ASEAN, sebagai organisasi regional, harus menjadikan ancaman-ancaman ini sebagai salah satu agenda utama. Indonesia, dengan posisinya yang strategis di ASEAN, dapat mengambil peran lebih aktif dalam memimpin kerja sama regional ini untuk menghadapi tantangan keamanan global yang semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun