Hasil Penelitian mengenai prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian insomnia di Poliklinik Saraf RS DR. M. Djamil Padang belum pernah dilakukan (Susanti, 2015).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Lendengtariang tahun 2018, penelitian ini memberikan perlakuan berupa terapi rendam kaki durasi 15 menit dengan ketinggian air sampai betis selama 2 hari berturut-turut (Sri Rahmah Putri Nirmala & Novita Wulan Sari, 2021).
Hasil penelitian membuktikan terapi musik gamelan berpengaruh terhadap penurunan derajat Insomnia pada lansia(Sari & Anggarawati, 2022).
Berdasarkan hasil Penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa usia dapat mempengaruhi insomnia karna semakin usia bertambah maka terjadi perubahan pada kinerja pada organ otak yang bertugas untuk mengirim sinyal rasa lelah dan mengantuk (Veri et al., 2023).
Hasil penelitian ditemukan bahwa peserta dalam kelompok eksperimen yang mengikuti pelatihan mindfulness mengalami perbaikan yang signifikan dalam kualitas tidur mereka (Wijayaningsih et al., 2022).
Hasil penelitian ditemukan bahwa mahasiswa dengan kualitas tidur yang baik (tidur 7-9 jam per malam dan memiliki pola tidur yang teratur) cenderung memiliki performa belajar yang lebih baik. (Wulandari & Pranata, 2024).
Mengatasi insomnia yang efektif meliputi beberapa pendekatan penting. Pertama, menjaga rutinitas tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur. Kedua, menghindari stimulasi seperti kafein, alkohol, dan penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dapat membantu menenangkan tubuh. Selain itu, teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam, serta olahraga teratur, juga berperan dalam memperbaiki pola tidur. Jika insomnia berlanjut, konsultasi dengan profesional medis sangat dianjurkan untuk menemukan solusi yang tepat (Farah, 2023).
Panduan praktis untuk mengatasi insomnia dan tidur berkualitas adalah dengan mengadopsi rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari stimulasi seperti kafein serta penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur. Selain itu, penting untuk melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam, serta rutin berolahraga. Semua langkah ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Jika insomnia terus berlanjut, konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat (Saras, 2023).
Penelitian menunjukkan bahwa insomnia dapat diatasi dengan pendekatan yang melibatkan perubahan perilaku, pengaturan lingkungan tidur, dan teknik relaksasi. Jika insomnia berlanjut, penting untuk mencari bantuan medis agar dapat diatasi dengan tepat (Chahyani, 2020).
Mengatasi Insomnia tanpa obat dengan cara; Tidur teratur, Lingkungan tidur nyaman, Hindari Stimulan dan Olahraga Teratur (Arumantikawati, 2020)
Dengan mengadopsi kebiasaan tidur yang sehat, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menghindari stimulasi seperti kafein dan alkohol, serta melakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur. Selain itu, olahraga teratur dan mengurangi paparan layar elektronik juga dapat membantu. Jika insomnia berlanjut, konsultasi dengan profesional medis disarankan untuk penanganan lebih lanjut(Comfort, 2010)