Mohon tunggu...
Nabila Ainaya Mubasyiroh
Nabila Ainaya Mubasyiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang

Halo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Olahraga dan Pola Makan Saat Berpuasa

9 Mei 2023   08:35 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Kesehatan merupakan salah satu nikmat Tuhan yang patut kita syukuri. Kesehatan merupakan anugrah dari Tuhan kepada manusia, harganya mahal, dengan kesehatan manusia dapat memenuhi perintah Tuhan yaitu ibadah. Oleh karena itu, “Strategi Olahraga dan Diet Saat Puasa” harus dilakukan dengan baik agar kita selalu sehat untuk menambah kekenyalan ibadah kita. Saat berolahraga saat bulan puasa, penyebab dehidrasi yang paling ditakuti adalah berkurangnya jumlah cairan dalam tubuh. Untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang akibat puasa, seseorang harus menunggu hingga waktu berbuka puasa. Saat ini terjadi, tubuh mengalami dehidrasi. Situasi ini dapat berdampak buruk pada fungsi fisiologis organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, waktu yang paling tepat untuk berolahraga adalah setengah jam atau satu jam sebelum berbuka puasa. Dengan begitu, Anda tidak perlu menunggu lama cairan tubuh kembali, dan minum setelah berbuka puasa dapat menurunkan suhu tubuh yang naik akibat olahraga. Selain berbuka puasa, waktu yang tepat untuk berolahraga juga bisa setelah berbuka puasa. Tunggu sekitar dua jam setelah perut Anda kenyang agar organ pencernaan memiliki cukup waktu untuk mencerna. Saat berolahraga, ingatlah bahwa tubuh kita butuh istirahat. Yang terbaik adalah berhenti berolahraga 3 jam sebelum tidur. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk pulih agar tidak mengganggu ritme sirkadian.

                Sedangkan puasa adalah perubahan kebiasaan makan, yang bisa kita lakukan adalah mengontrolnya agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi selama puasa agar aktivitas kita lebih maksimal. Untuk menjaga massa otot, gunakan waktu berbuka puasa untuk mengonsumsi karbohidrat dan protein dalam jumlah banyak. Tujuannya untuk menutrisi kembali otot dan sel tubuh serta menghindari hilangnya massa otot saat puasa akibat kekurangan nutrisi. Saat sahur, pastikan menu memenuhi kebutuhan gizi. Komposisi karbohidrat, protein, dan lemak juga harus seimbang, yaitu. Protein 15%, lemak 20-25% dan sisanya karbohidrat. Kekurangan protein dapat berarti bahwa otot yang rusak tidak beregenerasi sepenuhnya. Protein ini penting untuk proses metabolisme otak dan sel saraf, tetapi juga untuk regenerasi otot yang rusak akibat stres. Makanlah makanan yang Anda makan saat berbuka puasa satu jam setelah latihan, karena setelah latihan tubuh bekerja maksimal menyerap karbohidrat dan protein. Makan lebih banyak makanan berserat tinggi dan tinggi lemak saat sahur. Begitu juga dengan karbohidrat, karena ini bisa menjadi bahan bakar tambahan untuk meningkatkan performa saat berpuasa. Hal ini berfungsi untuk menjaga kesehatan dan eliminasi secara teratur. Jangan lupa makan protein padat seperti daging, ayam dan ikan. Sebelum berbuka, luangkan waktu sekitar 30 menit untuk melakukan olahraga aerobik ringan seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda dengan intensitas rendah dalam waktu lama. Pembakaran simpanan lemak memberikan lebih banyak energi daripada karbohidrat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun