Mohon tunggu...
Nabila Adabina
Nabila Adabina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Komputer Indonesia

Haii! this is my blog, enjoy:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Perempuan yang Terjebak di Hubungan Toxic

9 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:56 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ziva dan Ray adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 4 Bulan, mereka berkenalan di aplikasi dating pada saat itu, setelah seminggu mereka sering berkomunikasi dan telfonan, mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu di Cafe. Ternyata mereka merasa kalau mereka sudah cocok sehingga mereka pun PDKT an, Ziva sangat excited dengan hubungan dia dengan Ray. Mengapa Ziva merasa sangat excited? Karena Ziva adalah masasiswi yang merantau, oleh karena itu dia merasa sangat senang mempunyai pacar di kota rantauannya. Ziva dan Ray berbeda 3 Tahun. Ray adalah mahasiswa yang merantau juga dan dia anak yang sangat sederhana dan realistis, berbeda dengan kehidupan Ziva yang royal. Saat pertama kali mereka berkencan Ray meminta untuk bill nya di bayar masing--masing, tetapi Ziva tidak pernah merasa keberatan, karena dia mengerti kalau Ray juga anak rantauan yang harus menghemat seperti dirinya. Ziva juga yakin kalau pasti pacarnya ini akan royal kepada dirinya jika hubungan mereka sudah berjalan lama tapi sangat disayangkan sifatnya Ray tidak pernah berubah, ditambah juga Ray mulai tidak mengeluarkan biaya sekali pun selama dia berpacaran dengan Ziva, dia mulai mengandalkan Ziva untuk membayar selama mereka berpacaran.

Setelah 2 Bulan mereka berpacaran, Ray mulai posesif kepada Ziva, tetapi Ziva tidak keberatan justru dia senang karena dia merasa di sayang. Ziva juga adalah anak yang kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Dia juga kalau ingin pergi kemana-mana selalu di antar-jemput oleh Ray. Ray sering mencurigai Ziva selingkuh karena Ziva memiliki sifat yang ramah kepada semua orang dan mempunyai relasi yang luas sebab dia sangat aktif organisasi kampus. Ray mulai membatasi kegiatan organisasi Ziva, mereka sering kali ribut hanya karena Ziva sering pulang rapat malam. Ray tidak suka kalau Ziva sibuk, bahkan dia sudah mulai merecokan privasi Ziva seperti memasukan ID face ke Handphone Ziva secvara diam-diam. Sering mengsadap akun Whatsapp Ziva juga secara diam-diam, bahkan saat Ziva sendiri di kost annya Ray sering video call Ziva untuk memastikan Ziva sendiri di kamarnya. Bahkan saat Ziva pulang ke kota asalnya sering Ray larang dikarenakan Ray merasa kalau Ziva sering sekali pulang ke kotanya dan dia curiga kalau Ziva punya selingkuhan di kota asalnya, Ziva banyak sekali berkoban dihubungan ini

Berjalan 3 Bulan, Ziva merasa sangat lelah dengan sikap pacarnya, dia mulai kehilangan semangat kuliah bahkan organisasi pun dia mulai tidak aktif, dia sering kali nangis dikarenakan Ray sudah berani bermain tangan. Laptop Ziva pun menjadi korban atas keributan mereka, laptop Ziva dilempar oleh Ray. Ziva sering kali di nasehati oleh teman-temannya tapi tidak dia tanggapi, dia merasa ini hubungan antar dua orang, jadi orang luar tidak bisa diganggu gugat. Ziva sering di maki oleh Ray, dikatai murahan oleh Ray, pada saat itulah puncak kesabaran Ziva sudah habis, akhirnya Ziva mengambil Keputusan untuk mengakhiri hubungannya, dia merasa bebas, dan sudah mulai aktif berorganisasi lagi walaupun saat minggu pertama adalah minggu berat bagi Ziva tapi disatu sisi dia sudah tidak memikirkan biaya makan untuk Ray lagi.

Jadi pelajaran yang bisa kita ambil adalah kenali seseorang itu sampai akarnya, jangan terbuai oleh kata-kata manis lelaki, jika memang sudah di rasa toxic segera tinggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun