NABILA LAMARA PUTRI/191241073
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGAÂ
Menurut Winslow (1920), Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui "Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat." Awal mula berkembangnya kesehatan masyarakat dipelopori oleh dua tokoh metologi Yunani, yaitu Asclepius dan Higeia, asisten yang kemudian menjadi istri Asclepius. Asclepius yang disebutkan sebagai seorang dokter yang berhasil mengobati penyakit, bahkan berhasil melakukan bedah menurut prosedur-prosedur tertentu, padahal tidak diketahui latar belakang pendidikannya. Sedangkan Higeia melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum terjadinya penyakit. Higeia lebih menganjurkan untuk memperkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dibandingkan dengan pengobatan. Dikarenakan perbedaan melakukan pendekatan dalam menangani masalah kesehatan, muncul dua aliran yang disebut pendekatan kuratif (Asclepius) dan pendekatan promotif (Higeia).
Perkembangan kesehatan masyarakat sendiri terbagi menjadi dua fase, yaitu fase sebelum ilmu pengetahuan dan sesudah ilmu pengetahuan. Pada fase sebelum ilmu pengetahaun, berawal dari negara-negara yang memiliki kebudayaan luas tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk menanggulangi masalah kesehatan serta adanya peraturan tertulis yang mengatur pembangunan kota, pembuangan drainase pemukiman hingga pengaturan air minum. Mula abad VII, penyebaran penyakit lepra mulai menyebar dari Mesir ke asia Kecil Eropa melalui para imigran. Upaya-upaya yang telah dilakukan meliputi pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah hingga ventilasi rumah.
Abad bangkitnya ilmu pengetahuan dimulai pada akhir abad ke XVIII, termasuk ilmu kesehatan masyarakat memiliki dampak terhadap segala aspek kehidupan. Pada abad XIX masalah kesehatan adalah masalah yang cukup kompleks sehingga pendekatannya harus dilakukan dengan cara komprehensif dan multisektoral. Pada abad ini pula, vaksin yang berfungsi sebagai pencegahan penyakit mulai ditemukan. Pada tahun 1832, penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan. Dibentuk komisi untuk penyelidikan dan penanganan masalah kolera tersebut yang diketuai oleh Edwind Chadwich, pakar sosial yang dikemudian hari lebih dikenal dengan "Bapak Kesehatan Masyarakat" yang pada saat itu menjadi penggagas dalam dunia ilmu kesehatan masyarakat. Dari hasil penyelidikan, dilaporkan bahwa masyarakat hidup di kondisi sanitasi yang jelek, sumber penduduk dekat dengan aliran air yang kotor dan pembuangan manusia, air limbah yang mengalir terbuka dan tidak teratur, makanan yang tidak higienis karena terbuka dan dihinggapi oleh lalat, juga pada masyarakat miskin yang bekerja selama 14 jam per hari. Masalah-masalah tersebut dilanjutkan penanganannya oleh John Simon pada tahun 1848. Pada tahun 1872 di New York, diadakan pertemuan dari universitas maupun pemerintah dan menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika.
Di Indonesia sendiri, kesadaran akan kesehatan masyarakat dimulai sejak pemerintah pada abad 16 melakukan upaya pemberantasan cacar dan kolera. Kemudian, mulai dilakukan pelatihan untuk para dukun bayi guna membantu persalinan dan menurunkan angka kematian pada bayi, melakukan perbaikan sanitasi lingkungan hingga melaksanakan vaksinasi massal supaya dapat memberantas penyakit. Hingga saat ini, Indonesia masih terus berusaha agar masyarakat peka terhadap kesehatannya.
Kesadaran akan kesehatan masyarakat penting untuk diperhatikan oleh seluruh insan yang ada dimuka bumi. Kedua aliran pendekatan adalah dua hal berbeda yang saling berkesinambungan. Akan tetapi, akan lebih baik apabila masyarakat dapat mengusahakan pencegahan sebelum terdampak sakit.
"KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Penyakit."
DAFTAR PUSTAKA
Agung,I.G.A.A. (2018). Ilmu Kesehatan Masyarakat. https://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/3169/1/TR-0002.pdf  [online]. (diakses pada tanggal 5 September 2024)