Suatu hari ada seorang anak yang bernama Jefri Saputra, yak sebut saja Jefri. Dia anak seorang petani yang merintis industri brand milik dia sendiri dari nol. Awalnya dia hanyalah seorang siswa biasa, dia bersekolah di suzuran highschool.Â
Seperti halnya anak-anak lainnya, dia juga menyukai baju, sepatu yang lagi trand yang di pakai teman-temanya, sampai akhirnya terbesit di pikiran dia untuk membuat dan melakukan produksi dan merilis brandnya sendiri, tapi dia sadar dia hanya siswa SMK biasa dan lahir di keluarga yang menengah.Â
Dia sadar tidak sedikit uang untuk merilis brandnya itu, akhirnya dia bertekad dalam hati bahwa setelah lulus SMK dia akan kerja untuk cari modal agar bisa merilis brand nya tersebut.
Satu tahun setelah dia lulus dari sekolahnya, dia masih semangat untuk membuka brandnya. Dia melakukan apapun agar bisa mendapatkan modal, pertamanya dia mancoba bekerja membantu ayah ibunya di ladang, berbulan-bulan dia ikut ayah ibunya ternyata dia sadar, itu tidak akan cukup memenuhi modal yang harus dikumpulkan, kemudian dia berusaha mencari kerja tambahan.Â
Akhirnya dia menemukan kerja tambahan sebagai tukang bakso milik temen bapaknya. Berjalan dua sampai tiga minggu kemudian terlintas di pikirannya bahwa kerja di lingkungan dia berada gaji dan penghasilanya masih sedikit.Â
Akhirnya, dia berkeinginan untuk merantau bahkan mau untuk pergi ke luar negeri demi cari modal, dan dia memutuskan keluar dari pekerjaan sebelumnya sebagai tukang bakso.
Dua bulan setelah itu terdengar kabar bahwa ada lowongan kerja dari sekolahnya, lowongan untuk bekerja di luar negeri tepatnya di jepang. Dia langsung berpikir apakah ini peluang saya untuk bangkit, dia langsung memberi tau kabar bahwa ada lowongan kerja tersebut ke keluarganya, setelah berbincang-bincang satu hari dua hari berbincang-bincang tiap malam, setelah melakukan pertimbangan yang cukup lama akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti seleksi lowongan kerja tersebut.
Dia langsung mengikuti seleksi pertama di sekolahnya, yaitu ujian tertulis. Dengan semangat yang membara dan doa orang tuanya akhirnya dia berhasil lolos dari seleksi pertama lowongan kerja tersebut.Â
Setelah itu dia pulang bersyukur kepada Allah SWT atas dimudahkan segala urusanya dan berterima kasih kepada orang tuanya yang selalu suport dia, tapi dia sadar itu belum saatnya berbahagia masih banyak lagi rintangan yang harus dia hadapi, masih ada beberapa seleksi selanjutnya.Â
Akhirnya dia lebih khusyuk dalam sholatnya dan berdoa agar lolos seleksi seleksi selanjutnya. Singkat cerita dia lolos seleksi ke dua ke tiga dan ke empat, dia lolos semua seleksi itu dan sekarang waktunya dia ikut pelatihan kerja tepatnya di Jogjakarta. Dia meminta ijin kepada orang tuanya untuk melakukan pelatihan kerja tersebut selama 2 bulan.
Dia melakukan pelatihan kerja dengan semangat, karena ada keinginan yang besar dalam benak dia. Dia ingin merubah nasib dia dan menjunjung martabat keluarga dia. 1 bulan telah berlalu, dia mulai mengetahui bahasa jepang adat istiadat di jepang dan bagaimana hidup di jepang. Sedikit demi sedikit dia pahami dan dilakukan di kehidupan dia sehari hari saat dia masih di pelatihan.