Mohon tunggu...
jeihan lutfiah
jeihan lutfiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Human Interest Menurut Hermien Y. Kleden

9 November 2020   01:00 Diperbarui: 9 November 2020   01:24 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Feature adalah tulisan hasil reportase mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca (LeSPI, 1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadi lebih awet dan dapat dibaca kapan saja. Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. 

Harmien Y. Kleden adalah mantan Chief Editor/Pemimpin Redaksi Tempo English Weekly. Delapan tahun terakhir, Hermien aktif menjadi pembicara serta moderator seminar nasional maupun internasional untuk jurnalisme investigasi, dialog antar-keyakinan, reformasi intelijen, serta hubungan media dan geopolitik Indonesia. Hermien Y. Kleden giat menjadi juri kompetisi nasional dan internasional untuk karya-karya jurnalistik tentang Indonesia sejak 2010.

Menurut Hermien, yang membedakan feature dengan berita keras dan opini ialah entertaining, tapi juga memberi informasi. Feature sifatnya lebih mendalam, menginterpretasi dan memiliki aspek menghibur. 

Feature human interest (human interest feature), ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. 

Dalam menulis feature, Human interest atau kisah kemanusiaan merupakan salah satu cerita feature yang dapat dicari tahu lebih luas lagi. "we can do like.. satu hari kita bisa menulis beberapa human interest" jelas  Hermien menggambarkan betapa banyak nya human interest yang bisa diangkat menjadi feature. Hermien membagikan pengalamannya ketika mewawancarai seorang terrorist, ia cenderung menyesuaikan pakaiannya dengan narasumber yang akan diwawancarai, ia bercerita Ketika mewawancarai seorang terrorist, ia menggunakan kerudung, karena ia beragama katolik dan tidak memiliki kerudung, ia meminjam ke tetangganya, kebetulan yang dipinjamkan berwarna shocking pink. "lo kebayang gak sih, kulit gue begini, pake kerudung warna shocking pink. " katanya sembari tertawa, yang dimana menurut nya kerudung ini mampu menjembataninya dengan narasumber teruama orang eropa timur. Itu merupakan salah satu cerita tentang pengalaman Hermein dalam meliput human interest, ia menambahkan bahwa human interest merupakan cakupan yang sangat luas dan banyak digemari. 

Citizen Journalism adalah suatu praktek jurnalis yang dilakukan oleh non profesional jurnalis. Menurut Shayne Bowman dan Chris Willis Citizen Journalism "playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information." jelas Hermien. "menurut gue citizen journalism itu adalah yang mencakup fakta, data dan lebih baik lagi kalau lo bisa bikin mapping." lanjut Hermien. J.D. Lasica mengkategorikan 6 tipe Citizen Journalism audience partition, situs web berita, situs berita partisipatoris murni, situs media kolaboratif, bentuk lain dari media 'tipis', dan situs penyiaran pribadi. Kemudian Hermein menambahkan "Bukan masalah pribadi lo ya, kalo lo ceritain pacar lo itu namanya masalah pribadi, tapi beda hal kalau pacar lo mengalami Autistic misalnya dan lo menulis tentang autistic itu, itu baru bisa dibilang Citizen Journalism." kenapa demikian? Karena dari hal itu Hermien berkata bahwa kita bisa membuat penelitian dan menghasilkan sesuatu. Misal, naufal berteman dengan penderita Autistic lalu dibulan pertama berteman naufal kewalahan dengan sikapnya dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Tetapi di bulan selanjutnya dan seterusnya progress antara naufal dan temannya (penderita Autism) itu berjalan lancar. Dari sini munculah ide dibenak naufal untuk membuat aplikasi yang mensupport para autism dan membuat mereka lebih mudah berkomunikasi dengan orang di sekeliling mereka, aplikasi inipun melalui perbincangan antara psikolog jadi sangat akurat. Mengapa bisa disebut citizen journalism? Karena ini semua melewati pembuktian Fakta dan Data serta mencakup Human Interest. 

Kemajuan teknologi juga merupakan faktor yang berperan dalam pembangunan masyarakat pada masa sekarang. Hal tersebut menjadikan masyarakat dapat berpartisipasi lebih besar. Di Indonesia sendiri Citizen Journalism sudah lama berkembang dan berguna, terutama saat-saat adanya peristiwa besar seperti bencana alam, teroris, dll. Jika kita melihat konteks yang ada dalam Citizen Journalism, memang tidak ada batasan baku, namun Citizen Journalism memiliki etika, etika tersebut kurang lebih sama dengan etika menulis di media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun