Mohon tunggu...
nabila zahra
nabila zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quarter Life Crisis Era Gen Z

6 Desember 2023   20:35 Diperbarui: 6 Desember 2023   21:16 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

QUARTER LIFE CRISIS ERA GEN Z

Nabila Zahra ( mahasiswa pba, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, universitas islam negeri sumatera utara )

Gen z adalah  generasi yang lahir dalam waktu rentang tahun 1977 sampai tahun 2012. generasi gen z adalah generasi yang lahir setelah generasi milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan generasi milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Sedangkan, Quarter life crisis adalah fenomena yang sering dialami oleh individu pada usia awal 20-an hingga awal 30-an yang dapat ditandai dengan perasaan kebingungan, kecemasan, dan ketidakpastian terkait masa depan, pencapaian hidup, dan kelanjutan hidup untuk kedepannya. Seperti Namanya yaitu krisis, seperempat abad maka dari itu kebanyakan yang mengalaminya usia 20-an atau dimana seseorang sudah selesai dengan masa remajanya dan beranjak menuju masa dewasa.

Menurut atwood dan Scholtz (2008), istilah quarter life crisis yang terjadi pada usia 20-an mulai muncul pada awal abad ke-19 atau pada masa pastmodern. Dimana pada saat itu terjadi kemajuan teknologi yang begitu pesat, terbukti dengan ditemukannya batu bara dan banyaknya pabrik-pabrik bermunculan. Dan hal ini beujung pada globalisasi serta peningkatan standar hidup Masyarakat perkotaan. Peningkatan standar hidup Masyarakat menghasilkan banyaknya tuntutan hidup yang harus dipenuhi, belum lagi persaingan antar individu yang semakin sengit.

Gejala atau penyebab quarter life crisis bervariasi, mulai dari kebingungan karier, kecemasan tentang masa depan, kecemasan akan hal percintaan, adanya masalah finansial atau pekerjaan, hingga perasaan isolasi. Individu mungkin merasa tidak puas dengan pencapaian mereka, meragukan pilihan hidup, dan merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Karena itulah, fase quarter life crisis terkadang membuat seseorang merasa tidak mempunyai tujuan hidup atau bahkan hingga mempertanyakan keberadaannya sebagai manusia.

Menurut sebuah artikel yang berjudul "quarter life crisis pada gen-z berdasarkan teori pragmatis filsafat" beberapa masalah yang sering dihadapi oleh generasi z dalam menghadapi quarter life crisis antara lain:

  • Masalah percintaan, cinta dapat membuat individu mengalami kebingungan dan menghalalkan cara untuk mendapat apa yang diinginkan.
  • Masalah yang hanya disimpan di pikiran, banyak generasi z yang menghadapi masalah namun tidak memiliki motivasi untuk mencari solusi, yang dapat membuat mental mereka semakin rapuh.

Ada pun Tanda-tanda bahwa seseorang mengalami quarter life crisis antara lain :

  • Bingung dengan masa depannya
  • Tidak memiliki motivasi
  • Tidak memiliki teman diskusi atau curhat
  • Takut tertinggal dalam pencapaian
  • Sulit membuat keputusan Ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan.

Quarter life crisis meskipun menantang, juga dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan dan penemuan diri. Dengan memahami tantangan ini dan mengambil Langkah-langkah positif, individu dapat menavigasi masa transisi ini dengan lebih baik dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan. Dan dalam menghadapi quarter life crisis, penting untuk diingat bahwa perjalanan setiap individu berbeda-beda. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, dan dengan tidak terlalu mencemaskan akan hal-hal yang belum terjadi dengan selalu berusaha menjadi lebih baik, dan terus melakukan hal-hal yang bermakna, seseorang dapat melalui masa ini dengan kepercayaan diri dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Hal terpenting untuk mengatasi quarter life crisis adalah menciptakan pola pikir dan melakukan kegiatan yang positif seperti olahraga, mengasah skill, atau belajar hal-hal baru. Selain itu ada beberapa cara mengatasi quarter life crisis tersebut yaitu: tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, melakukan sesuatu yang berarti bagi diri sendiri, bercerita dengan orang terdekat, mengubah rasa khawatir menjadi Tindakan, dan mulai mencintai diri sendiri. Dengan menerapkan hal-hal positif ke dalam diri kita maka vase quarter life cirisis tersebut bisa dilewati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun