Baju bekas pada saat ini sedang di gandrungi kalangan remaja yang sering disebut dengan thrifting.
Kepopuleran pakaian bekas semakin diminati banyak orang terutama remaja , karena di anggap memiliki model yang bagus dan unik sesuai dengan tren feshion pada saat ini , yang mengarah pada fashion retro atau vintage.Â
Retro atau vintage yaitu pakaian atau benda pada jaman 70an  sampai 90an , pada saat itu warna hitam lebih dominan seperti clutch, coat berbulu, dres motif bunga, rok model A-line, dan lain-lain.
Namun pada masa sekarang masyarakat memang sudah memasuki masa jaman modernitandai oleh berkembangnya teknologi contohnya teknologi kominikasi, sehingga masyarakat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan perekonomian mereka dengan meng import barang-barang bekas yang masih layak pakai.
Namun sebagai importir mereka harus memiliki pengetahuan tentang perdagangan internasional, yaitu dengan :
1. mengetahui pihak-pihak yang berkaitan dengan perdagangan internasional (institusional apprpach)
2. mengetahui dokumen dokumen perdagangan internasional ( documentation approach)
3. mengetahui setiap proses perdagangan internasional (internasional trade process)
Thrift store sekarang menjadi lahan bisnis yang berkembang di kalangan anak muda , mereka mendatangkan baju-baju bekas dari luar negri  dengan berbagai macam brand ternama seperti zara, HnM , uniqlo , Nike , dan masih banyak lagi . Di Jual kembali dengan harga yang sangat murah jauh dari harga aslinya .Â
Dengan buget yang sangat miring mereka sudah bisa mendapatkan barang fashion yang mereka inginkan , sehingga adanya alternatif barang yang jauh lebih murah dibandingkan di mall atau di storenya langsung .
Akan tetapi kita sebagai konsumen harus tetap waspada dan berhati-hati dalam memilih produk , apalagi produk bekas yang tidak tahu dari mana asalnya dan siapa pemilik pertama.