Mohon tunggu...
Nabila Najwa
Nabila Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Program studi Bahasa dan Sastra Inggris

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cyberbullying di Media Sosial: Tantangan yang Harus Segera Ditangani

28 Desember 2024   23:57 Diperbarui: 29 Desember 2024   00:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat modern. Platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Tiktok memungkinkan individu untuk berbagi cerita, opini, atau pengalaman hidup. Sayangnya selain memberikan manfaat positif yang, media sosial juga menjadi sarana penyebaran kebencian melalui cyberbullying. Fenomena ini menjadi salah satu isu serius yang berdampak buruk pada kesehatan mental, rasa percaya diri, dan hubungan sosial korban.

Cyberbullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti penghinaan, penyebaran rumor palsu, atau bahkan ancaman. Misalnya, seseorang mengunggah foto pribadi di media sosial, namun mendapat komentar negatif seperti, "Wajahnya maghrib banget!" atau "Caper banget sih!" Lebih parah lagi, korban yang dianggap melakukan kesalahan kecil sering menjadi target cancel culture, di mana pengguna media sosial secara kolektif menghujat, merendahkan dan mengucilkan korbannya. Komentar-komentar ini tidak hanya tersebar dengan cepat, tetapi juga sulit dihapus, sehingga korban terus-menerus mengalami trauma akbiat serangan tersebut.

Cyberbullying memiliki dampak yang sama seriusnya dengan penindasan secara langsung.
Salah satu alasannya adalah anonimitas yang ditawarkan di media sosial. Para pelaku sering menggunakan akun palsu dan nama samaran untuk menyebarkan ujaran kebencian tanpa takut akan konsekuensinya. Selain itu, sifat permanen dari internet membuat komentar negatif sulit dihapus, sehingga korban terus-menerus teringat akan penghinaan yang mereka terima.
Akibatnya, korban berpotensi mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Tidak hanya itu, cyberbullying juga memiliki efek domino yang berdampak pada lingkungan sosial. Ketika seseorang menjadi korban bullying, orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga dan teman, sering kali turut merasakan dampaknya. Hal ini menunjukkan bahwa pembullyan online bukanlah masalah individual, namun merupakan permasalahan sosial yang memerlukan
respon serius dari berbagai sudut pandang

Untuk mengatasi pembullyan online, kita dapat mengambil peran aktif dengan cara berikut:

1. Tidak Ikut Menyebarkan Kebencian
Ketika melihat seseorang dihujat atau dikritik secara berlebihan di media sosial, jangan ikut menambahkan komentar negatif. Sebaliknya, berikan dukungan kepada korban agar mereka tidak merasa sendirian.

2. Melaporkan Konten Negatif
Jika menemukan komentar atau unggahan yang mengandung kebencian, gunakan fitur pelaporan di platform media sosial. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk membantu mengurangi penyebaran konten negatif.

3. Memberi Contoh Komentar Positif
Jadilah pengguna media sosial yang memberikan pengaruh baik. Berikan komentar yang membangun atau apresiasi terhadap unggahan orang lain.

4. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Jika ada teman atau keluarga yang menjadi korban pembullyan online, jangan abaikan.
Tawarkan bantuan atau ajak mereka untuk berbicara agar mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalah ini.

Cyberbullying di media sosial adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua pihak. Anonimitas dan sifat permanen dari internet membuat dampak pembullyan ini jauh lebih besar dibandingkan pembullyan langsung. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah sederhana seperti memberikan dukungan, melaporkan konten negatif, dan menyebarkan kebaikan di media sosial untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan sehat. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan setiap tindakan positif dari kita dapat membantu mengurangi dampak buruk pembullyan online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun